Liputan6.com, Serang - Lama menghilang, nama M Nasuha yang menjadi bintang Timnas Indonesia pada Piala AFF 2010 lalu, akhirnya kembali ke permukaan. Bek sayap Tim Merah Putih di era Alfred Riedl tersebut baru saja mendapat tugas untuk membentuk tim sepak bola, Banten United.
Nasuha tidak sendiri, dia ditemani mantan Timnas Indonesia lainnya, Imam Riyadi. "Kami percaya di bawah asuhan kedua mantan pemain timnas, kita bisa punya tim profesional ke depannya," kata Andhika Hazrumy, Wakil Gubernur Banten, Jumat (17/11/2017).
Baca Juga
Advertisement
Nama Nasuha melejit saat memperkuat Timnas Indonesia di Piala AFF 2010 lalu. Saat itu, dia bermain di posisi sayap. Selain kuat dalam bertahan, Nasuha juga punya kecepatan.
Setelah turnamen sepak bola antarnegara Asia Tenggara itu berakhir, Nasuha pernah memperkuat sejumlah klub papan atas Indonesia. Salah satunya adalah Persija Jakarta. Selanjutnya, Nasuha juga pernah memperkuat tim asal Kota Kembang, Persib Bandung.
Selama tiga tahun memperkuat Persib sejak 2011-2013, Nasuha lebih banyak duduk di bangku cadangan. Cedera yang mendera membuatnya hanya tampil sebanyak 18 kali.
Pamornya terus merosot. Nasuha juga sempat pindah ke Cilegon United sebelum akhirnya menghilang dari pentas sepak bola Indonesia. Sementara itu Imam Riyadi yang bakal jadi tandem Nasuha membentuk Banten United sempat mencuri perhatian di era 1990-an.
Putra Daerah
Nasuha sendiri lahir di Serang, Banten. Kedekatan emosional dengan tanah kelahiran bakal menjadi modal untuknya dalam membentuk tim berkualitas. Bersama Imam Riyadi, Nasuha rencananya akan mengumpulkan 25 pemain untuk dibina jadi pemain profesional.
"Orang tua kita sekarang sudah tidak alergi kalau anak nya memilik menjadi pemain sepakbola, dan bekerja disejumlah bidang industri kreatif," kata Andhika menambahkan.
Advertisement
Berangkat dari Klub Amatir
Pada tahap awal, Banten United akan dilibatkan dalam kompetisi liga amatir. Selanjutnya, Banten United akan merintis jalan menuju liga profesional lewat Liga 3, Liga 2, dan Liga 1.
Selama di liga amatir, pendanaan akan ditanggung penuh oleh APBD. "Setelah menjadi klub profesional itu nanti akan kita bentuk pengelolaannya di luar pemerintah daerah," katanya.