Wujudkan RI Sebagai Pusat Peradaban Islam, Kemenag Gelar Pameran

Acara ini diselenggarakan sebagai bagian dari rencana Kementerian Agama menjadikan Indonesia sebagai sentra pendidikan Islam dunia.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Nov 2017, 06:48 WIB
Wakil Presiden AS Mike Pence didampingi oleh Imam Besar Nasaruddin Umar dan Ketua Dewan Eksekutif Manajemen Masjid Istiqlal Muhammad Muzammil Basyuni melihat suasana Masjid Istiqlal di Jakarta, Rabu (20/4). (AFP Photo / Pool / Adek Berry)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Agama akan menyelenggarakan pameran Pendidikan Islam Internasional pada 21-24 November 2017 mendatang. Pameran ini akan berlangsung di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City, Tangerang Selatan, Banten.

Pameran bertema "Pendidikan Islam Indonesia untuk Perdamaian Dunia" ini digelar untuk memperkenalkan Indonesia sebagai salah satu pusat peradaban Islam dunia.

Salah satu caranya, dengan menampilkan berbagai lembaga pendidikan Islam dari dalam dan luar negeri.

Diperkirakan, pameran bertaraf internasional ini akan menjadi even pendidikan terbesar di Indonesia, dan menjadi referensi utama bagi pencari studi Islam.

Pameran yang akan berlangsung selama empat hari ini, diharapkan dapat menyebarluaskan berbagai informasi mengenai khazanah pendidikan Islam di Indonesia kepada pengunjung asing dan dalam negeri.

Acara ini diselenggarakan sebagai bagian dari rencana Kementerian Agama menjadikan Indonesia sebagai sentra pendidikan Islam dunia. Juga untuk memperkenalkan Indonesia sebagai negara tujuan studi Islam, kepada masyarakat dalam maupun luar negeri.

Direktur Jendral Pendidikan Islam Kementerian Agama, Kamaruddin Amin, mengatakan, Indonesia adalah tujuan yang tepat bagi studi ilmu-ilmu agama.

"Selama ini studi Islam banyak berkiblat ke Arab dan barat karena mereka telah terlebih dahulu mengembangkannya. Namun, dari segi konsep dan mutu Indonesia berani dibandingkan," kata Kamaruddin, dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Jumat (17/11/2017).

 


600 Pendidikan Tinggi Islam

Di Indonesia saat ini terdapat 600 pendidikan tinggi Islam, 75.000 madrasah tingkat menengah, dan 28.000 pesantren. Sebagai negara dengan penduduk beragama Islam terbesar di dunia, Indonesia relatif stabil dan minim masalah terorisme.

Kamaruddin menyebutkan, Indonesia telah berhasil mengembangkan keislaman moderat rahmatan lil alamin yang terbukti tahan guncangan.

"Di level dunia, Indonesia banyak menjadi obyek studi keislaman inklusif, karena di negara ini berbagai perbedaan dapat hidup berdampingan secara damai dan harmonis. Sangat berbeda dengan keislaman di Arab dan Afrika yang lebih labil," ujar Kamaruddin.

Berdasarkan potensi-potensi tersebut, kata Kamaruddin, Indonesia layak mendapatkan pengakuan sebagai salah satu pusat peradaban Islam dunia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya