Liputan6.com, Surabaya - Beragam program inovasi yang dijalankan di Kabupaten Banyuwangi bakal menjadi bekal calon Wakil Gubernur Jawa Timur Abdullah Azwar Anas untuk menghadapi Pilgub Jatim mendatang.
"Ya kalau soal kinerja, pasti menjadi salah satu yang jadi bahan untuk kampanye nanti," ujar Anas di Surabaya, Sabtu (18/11/2017).
Advertisement
Inovasi yang dia lakukan untuk Banyuwagi, kata dia, akan dipamerkan saat kampanye Pilkada Jatim.
"Inovasi-inovasi itu selama ini telah membawa kebaikan, tentu dengan tidak mengesampingkan fakta bahwa masih ada kekurangan-kekurangan yang perlu dibenahi," tutur Anas.
Menurut Anas, saat ini publik, termasuk generasi milenial, sudah menjadikan kinerja sebagai bagian untuk pengambilan keputusan politik.
"Jadi yang dinilai adalah yang sudah dilakukan meski pasti ada kekurangan. Bukan yang akan dilakukan," kata Bupati Banyuwangi itu.
Dia menambahkan, beragam inovasi itu nanti ditransmisikan ke publik lewat sejumlah cara berkampanye.
"Kalau soal strategi distribusi kontennya, tentu tidak bisa saya sampaikan. Tapi garis besarnya, simpul-simpulnya kami sasar, ada anak muda, ibu-ibu, kelompok nasionalis, kelompok religius, dan sebagainya," ucapnya.
Anas lantas mencontohkan sejumlah inovasi yang dijalankan di Banyuwangi. Di antaranya Mall Pelayanan Publik yang merupakan tempat terintegrasi untuk mengurus beragam dokumen.
"Sekarang sudah ada 142 layanan, mulai dari administrasi kependudukan, perizinan usaha, BPJS, sampai bilik nikah atau surat-surat Kementerian Agama," ujar Anas.
Bupati berusia 44 tahun ini juga merinci sejumlah inovasi lainnya. Di antaranya program “Rantang Kasih” berupa pemberian makanan bergizi gratis setiap hari ke warga miskin, kolaborasi dengan Go-Jek untuk pengantaran obat warga sakit, jemput bola warga sakit yang telah menjangkau 2.800 orang miskin, hingga beasiswa Banyuwangi Cerdas yang telah menguliahkan 700 anak muda Banyuwangi ke berbagai kampus di Indonesia.
"Sebentar lagi juga kita jalankan pemberian biaya pengganti bagi warga miskin yang menunggui keluarganya di rumah sakit. Misalnya ada warga yang jualan bakso keliling, lalu keluarganya sakit, kan dia harus kehilangan pendapatan harian jika menunggui keluarganya itu. Nah kehilangan pendapatan itu yang kami ganti. Berapa hari dia menunggui keluarganya di rumah sakit, kita ganti per hari Rp25-50 ribu per hari," tutur Anas.
Anas mengatakan, kerja-kerja gotong royong di berbagai sektor selama ini meningkatkan pendapatan per kapita warga Banyuwangi dari Rp 20,8 juta per orang per tahun pada 2010 menjadi Rp 41,46 juta per orang per tahun pada 2016 atau ada kenaikan 99 persen.
"Dulu tidak ada penerbangan, saat ini enam kali penerbangan per hari ke Banyuwangi," ujar Anas.
Kampanye
Anas mengincar pemilih milenial di Pilgub Jatim 2018. Pasangan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) di Pilgub Jatim itu melakukan politik zaman now untuk mendulang suara.
Anas menyebut gaya baru kampanyenya dengan sebutan 'politik milenial'. Saat membangun dukungan, dia menekankan pada para pendukung untuk membangun politik dengan rasa gembira, bukan dengan fanatisme.
Sebab, kata dia, jika membangun politik dengan fondasi rasa gembira, menurutnya, tidak akan ada rasa sedikit pun untuk merendahkan atau menjelekkan pasangan calon lainnya.
Apalagi saat melebur di tengah kelompok milenial, Anas merasa lebih tertantang. Sebab, kelompok milenial dianggap lebih rasional dalam menyampaikan aspirasi.
"Kami menekankan pada mereka (para pendukung) bahwa politik ini harus dibangun dengan rasa gembira, jadi kami membangun dukungan bukan dengan fanatisme. Politik itu jadi bagian yang penting untuk membangun kesejahteraan masyarakat," tutur Anas.
Hasilnya, saat Anas berkunjung keliling Pantura, apa yang didapatkan justru di luar dugaan. Anas mengaku disambut begitu hangat oleh warga. Para pucuk pimpinan daerah yang ia temui juga tak kalah antusias. Kampanye yang diusung Anas pun lebih komunikatif dan inspiratif.
Seperti mengenalkan hasil ekonomi kreatif, mengenalkan digital marketing, berburu oleh-oleh, mengajak tamasya kuliner. Cara ini bagi Anas lebih efektif ketimbang 'membakar orang' untuk menyudutkan pihak lain.
"Kampanye inspiratif, ngajakin mereka makan, kuliner, berburu oleh-oleh dengan fun. Ya, politik meja makan dan fun. Dan banyak respons positif. Kalau dulu mau dapat dukungan harus menyudutkan orang lain, kalau sekarang berubah. Ruang kita masih banyak," ujar Anas.
Advertisement
Siapkan Beasiswa ke Silicon Valley
Selain itu, Anas juga akan memberikan beasiswa kepada sekitar 1.000 siswa berprestasi tiap tahunnya dari tiap kota di Jawa Timur agar berkuliah di Universitas terkemuka di dunia termasuk di Silicon Valley.
Beasiswa ini merupakan bentuk motivasi kepada anak muda Jawa Timur bisa menjadi ahli teknologi informasi agar mampu berkompetisi dalam dunia digital kreatif. Program ini telah dilaksanakan Azwar Anas di Kabupaten Banyuwangi dalam program “Banyuwangi Cerdas”.
“Kami kerjakan sekarang ini ada sekitar 700 anak lebih kita beri beasiswa yang namanya Banyuwangi Cerdas. Kita kuliahkan di kampus-kampus hebat dan mereka ada program anak miskin berprestasi, anak yatim berprestasi, termasuk anak hafal Alquran berprestasi," tuturnya.
Kedepannya, kata dia, anak berprestasi yang menerima beasiswa tersebut dan kembali ke Indonesia, akan mentransfer ilmunya kepada penduduk desa tertinggal dan terpencil selama 1 sampai 2 tahun. Agar menjadi lebih produktif dan mampu bersaing di era globalisasi. Hal ini telah dilaksanakan dalam program "Banyuwangi Mengajar".
"Sebelum mereka bekerja sesuai dengan minat mereka, kita wajibkan apa yang disebut ikut program Banyuwangi Mengajar. Nah mereka masuk ke desa terpencil dan kita beri insentif dan tinggal di desa itu. Rata-rata 1 sampai 2 tahun dan hasilnya dia bisa mendorong desa ini lebih produktif dan anak-anak termotivasi untuk belajar dan lebih baik," tandas Anas.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: