Bayi Perempuan Ditinggal di Toilet, Bayi Lelaki Dibuang ke Parit

Saat ditemukan, bayi perempuan yang ditinggalkan di toilet hanya terbungkus selimut merah muda.

oleh Dian KurniawanApriawan diperbarui 18 Nov 2017, 14:03 WIB
Saat ditemukan, bayi perempuan yang ditinggalkan di toilet hanya terbungkus selimut merah muda. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Mojokerto – Baru beberapa hari dilahirkan, Aini Nur Azizah ditinggalkan ibu kandungnya di sebuah toilet stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Jalan Raya Kedunglengkong, Desa Badung, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

Bayi cantik itu ditemukan warga dengan masih memiliki tali pusar yang menempel di perut. Tubuhnya terbungkus selimut warna merah dan tertidur pulas di dalam kardus minuman.

"Bayi itu ditemukan oleh saudara Muhamad Azis Fikri (21), warga Dusun Tambaksari, Desa Kertosari, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto Sekira pukul 03.30 WIB, Jumat (17/11/2017)," tutur Kapolsek Dlanggu AKP Hery Siswanto, Sabtu (18/11/2017).

Saat itu, kata Hery, yang bersangkutan dari Kota Mojokerto hendak pulang dan berniat akan buang air kecil di SPBU Dlanggu. Ia lalu menemukan sebuah kardus di dalam toilet.

Saat diperhatikan, ia melihat ada bayi perempuan di dalamnya. Selain bayi, ditemukan pula surat wasiat yang diduga ditulis ibu bayi itu. Dalam surat itu, pelaku menuliskan bahwa tindakannya dilakukan lantaran dirinya tidak memiliki biaya.

"Assalamualaikum. Maaf sebelumnya, saya nggak bisa merawat anak saya karena biaya. Bayi ini tidak ada yang menafkahi. Karena itu saya minta tolong pada anda (yang menemukan) untuk merawat & menjaganya. Anak ini saya beri nama AINI NUR AZIZAH. Terimakasih. Wassalam."

Setelah ditemukan, Azis tidak langsung lapor ke pihak kepolisian, melainkan dibawa pulang olehnya. Namun karena desakan orangtuanya, akhirnya Aini kecil diserahkan ke Polsek Dlanggu, hingga kemudian dirawat di RSUD dr Soekandar Mojosari, Mojokerto untuk mendapat perawatan khusus meski kondisinya stabil.

"Karena ada beberapa kondisi tertentu yang harus diantisipatif. Mungkin karena faktor kedinginan, mungkin karena kontaminasi kuman selama dia sebelum ditemukan," kata dokter spesialis anak RSUD dr Soekandar Mojosari, Anggono Ratma Arfianto.

Dokter Anggono menambahkan, diperkirakan bayi malang itu masih berusia 3-4 hari karena saat ditemukan, tali pusarnya masih menempel. Dari hasil perawatan, Aini memiliki berat badan 2,8 kilogram dan tinggi sekitar 48-50 sentimeter.

Sementara itu, saat ini polisi masih memeriksa sejumlah saksi, termasuk penemu bayi itu. Namun, pihaknya masih belum bisa memastikan apakah bayi cantik itu hasil hubungan gelap atau bukan.

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

 


Jasad Bayi di Parit

Ilustrasi jasad bayi

Seseorang yang belum diketahui identitasnya membuang bayi di sekitar parit dekat pematang sawah di Palu, Sulawesi Tengah. Jasad bayi laki-laki tersebut ditemukan pertama kali oleh seorang warga yang penasaran dengan bau busuk yang diciumnya.

Afandi (36), warga Jalan Nambo RT 01/RW 02, Kelurahan Petobo, Kota Palu yang menemukan jasad bayi tersebut dengan kondisi mengambang di dalam selokan di sekitar pematang sawah di dekat rumahnya. Itu terjadi sekitar pukul 15.00 Wita.

Afandi lalu memanggil istrinya Merlin untuk memastikan bahwa apa yang ditemukannya adalah jasad bayi. Setalah memastikan apa yang ditemukannya, Afandi segera melapor kepada Bhabinkamtibmas Satuan Tugas (Satgas) K5 kelurahan Petobo.

Sastra selaku petugas Satgas K5 yang menerima laporan dari Afandi segera mendatangi tempat kejadian perkara (TKP). Setiba di lokasi, Sastra langsung menghubungi pihak kepolisian untuk segera mengevakuasi jasad bayi tersebut.

Aparat Polsek Palu Selatan dipimpin Kapolsek Kompol Malsukri beserta beberapa tim forensik RS Bhayangkara Palu setelah mendapat laporan dari Satgas K5 segera turun untuk olah tempat kejadian perkara.

"Kini mayat bayi tersebut sudah dievakuasi ke RS Bhayangkara Palu," kata Malsukri. Sampai saat ini, polisi masih menyelidiki kasus penemuan jasad laki-laki itu.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya