Liputan6.com, Houston - Tepat 48 tahun silam, 19 November 1969, Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengutus dua astronot terbaiknya, Komandan Charles "Pete" Conrad dan Letnan Komandan Alan Bean, untuk melakukan misi ke Bulan.
Ini merupakan misi NASA yang kedua, setelah misi pertama berhasil dilakukan Neil Armstrong bersama dua rekannya, Michael Collins, and Edwin "Buzz" Aldrin.
Advertisement
Penerbangan misi kedua ini tak semulus yang pertama. Pesawat Apollo 12 yang mengangkut Pete dan Bean hampir gagal terbang karena kekurangan hidrogen di tangki pesawat. Pesawat pada akhirnya bisa terbang ke udara.
Namun, di tengah perjalanan, tiba-tiba petir menyambar Apollo 12. Pesawat mati seketika, tapi Pete dan Bean beruntung, sistem tenaga kembali aktif setelah dilakukan restorisasi.
Selanjutnya, pesawat ulak-alik melesat dengan mulus keluar Bumi dan mendarat di Bulan. Saat itu juga, Pete dan Bean merekam penampakan Bumi dari Bulan, dan mengirimkannya ke NASA.
Pete kemudian menginjakkan kakinya ke Bulan. Ia menjadi orang ketiga yang menapak satelit alami bumi tersebut, setelah Neil Armstrong dan Buzz Aldrin.
Pete mengambil tangga dan mencoba memanjat beberapa bongkahan batu di permukaan yang lebih tinggi. Dengan gravitasi yang berbeda dengan Bumi, ia mencoba untuk melompat beberapa kali di Bulan. Sambil berkelar, "Hei, bongkahan batu di daratan ini mungkin kecil bagi Neil (Armstrong). Tapi ini tinggi buatku."
Selain itu, Pete juga menemukan permukaan Bulan yang lebih empuk dibanding permukaan lainnya. Permukaan tersebut teridentifikasi sebagai tempat pendaratan misi Apollo 11 ke Bulan.
Saat menapaki Bulan, Pete sepatu sempat termakan lumpur tanah. Tapi untung lumpur biasa, tak dalam. Sambil bercanda dan bersiul, Pete dan Alan begitu menikmati perjalanan di permukaan Bulan.
"Saya bisa berjalan di sini dengan lancar, hanya saja aku harus sedikit berusaha untuk mengangkat kaki lebih bertenaga."
Seperti dimuat BBC, salah satu tujuan misi ke-2 Bulan ini adalah untuk memantau dan mengambil modul Surveyor 3 yang pernah dikirim sebelumnya ke Bulan. Pete dan Alan akan melanjutkan pencarian Surveyor keesokan harinya.
Selain itu, selama sekitar 7 jam eksplorasi Bulan, mereka juga melakukan observasi. Mereka juga meninggalkan sejumlah benda di Bulan, agar NASA bisa memantau fenomena, seperti angin, sinar Matahari dan atmosfer di Bulan. Hanya saja, kamera televisi saat penapakan Bulan rusak. Diduga karena Alan Bean menyasar target kamera TV ke arah matahari, yang menyebabkan optiknya terbakar.
Pete dan rekannya berhasil kembali ke Bumi dengan selamat, membawa sejumlah hasil penelitian.
Sejarah lainnya pada 19 November pada 19 November 1493 dalam perjalanan keduanya ke Dunia Baru, Christopher Columbus menjejakkan kali di sebuah pulau yang dihuni sekitar 50.000 orang suku Indian Taino atau Arawak.
Kemudian pada 19 November 1977, Presiden Mesir Anwar Sadat menjadi pemimpin Arab pertama yang mengunjungi Israel secara resmi saat ia bertemu dengan Perdana Menteri Israel Menachem Begin dan berbicara di depan parlemen Israel, Knesset di Yerusalem untuk mencari penyelesaian perdamaian yang permanen.