Liputan6.com, Jakarta Kenduri Seni Melayu (KSM), 17-19 November, di Dataran Engku Putri, Batam Center, terbilang sukses. Selama dua hari saja, kawasannya tak pernah sepi didatangi wisatawan. Total, sudah ada 5000 orang yang datang menyaksikan Kenduri Seni Melayu. Mereka berbaur menjadi satu untuk meriahkan festival yang dihadiri Walikota Batam Muhammad Rudi itu.
“Kita sangat serius mempersiapkan event KSM ini. Semua kita libatkan sehingga hasilnya maksimal, “ kata Walikota Batam Muhammad Rudi, Sabtu (18/11).
Advertisement
Soal ini, Walikota Rudi tak asal bicara. Semua kemasan acaranya diset spektakuler. Standarnya mengacu pada ukuran global. Tata panggung serta sound systemnya setara dengan konser-konser besar. Sangat ciamik. Para seniman dari manca negara sampai dibuat memukau saat tampil di Dataran Engku Putri, Batam Center.
“Terimakasih kepada Kementerian Pariwisata yang terus mendukung event event budaya di Kota Batam. Hasilnya bisa kita saksikan di KSM ini. Evennya wow. Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Brunei Darusalam, serta Belanda sampai terpukau dibuatnya,” kata Rudi.
Profesor Jan Van Der Putten dari Universitas Hamburg sampai angkat topi terhadap gelaran KSM tersebut. Menurutnya seni budaya Melayu menawarkan hal yang unik serta tidak dimiliki daerah lain di Indonesia.
“Tariannya dinamis dan selalu bergerak. Musiknya rancak, menawarkan sensasi yang berbeda. Tidak seperti tari dan musik di Jawa atau Bali, ini lebih hidup. Wisatawan Eropa pasti senang,” kata profesor yang fasih berbahasa Indonesia tersebut.
Hal senada juga diucapkan Kadispar Provinsi Kepulauan Riau Buralimar. Menurutnya kekuatan seni budaya Melayu di Batam punya potensi yang luar biasa. Nuansanya sangat disuka wisman.
“Kami punya komitmen kuat untuk terus mengembangkan seni budaya Melayu. Ini sudah menjadi salah satu modal pariwisata Kepri, khususnya Kota Batam,” kata Buralimar yang didampingi Kadispar Kota Batam Pebrialin.
Arahnya pun akan terus diset ke level yang lebih tinggi lagi. Kemasannya pun akan dibuat lebih wow. “Tahun ini kita buatkan even kuliner melayu sehingga konsep hari raya seni budaya Melayu semakin kuat. Ke depannya kita perkuat lagi. Kita akan tambah peserta mancanegaranya serta kita tambah konten event lainnya,” terang Buralimar yang diamini Pebrialin.
Menteri Pariwisata Arief Yahya sangat mengapresiasi even tersebut. Menpar pun tak ragu memuji, budaya dan alam Kota Batam yang sangat berkelas. “Batam beruntung memiliki budaya Melayu. Itu yang harus kita lestarikan,” ucapnya.
Pesannya hanya satu. Dia ingin, ke depannya Kenduri Seni Melayu di Batam tadi bisa mendatangkan commercial value. Manfaat ekonomi yang besar bagi masyarakat dan Kota Batam.
“Ke depan harus didukung commercial value-nya. Kalau commercial value-nya kuat, kekayaan budaya itu akan menghasilkan economic value yang kuat. Ingat, budaya itu semakin dilestarikan semakin mensejahterakan,” jelas mantan peraih Marketeer of The Year 2013 versi MarkPlus itu.
(*)
Baca Juga