Ranieri Ungkap Penyebab Timnas Italia Terpuruk

Ranieri salah satu kandidat pelatih Timnas Italia.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Nov 2017, 07:15 WIB
Claudio Ranieri (AP/Maurizio degl'Innocent)

Liputan6.com, Nantes - Claudio Ranieri tidak menampik dirinya tertarik untuk melatih Timnas Italia jika mendapat tawaran. Pelatih yang kini menangani klub Prancis, Nantes, itu termasuk salah satu kandidat yang disebut-sebut bakal menggantikan Giampiero Ventura.

Ventura dipecat usai gagal membawa Timnas Italia lolos ke Piala Dunia 2018. Italia kalah dari Swedia di babak play-off Piala Dunia 2018.

"Apakah saya akan menjadi pelatih Timnas Italia? Saya harus memikirkannya. Namun, itu bukan cuma tergantung pada saya, karena saya masih terikat kontrak dengan Nantes dan saya juga harus bicara pada presiden dulu," ujar pelatih berusia 66 tahun itu kepada Sky Sport Italia.

Ranieri mengaku mengikuti perkembangan kabar seputar calon pengganti Ventura sebagai arsitek Timnas Italia. Antara lain Carlo Ancelotti, Roberto Mancini, Massimiliano Allegri, hingga Antonio Conte.


Perubahan Mendasar

Para pemain Italia tampak bersedih usai gagal lolos ke Piala Dunia 2018 setelah disingkirkan Swedia di Stadion Giuseppe Meazza, Senin (13/11/2017). Italia bermain imbang 0-0 dengan Swedia. (AFP/Miguel Medina)

"Saya katakan bahwa mereka perlu berpikir hati-hati soal apa yang harus dilakukan selanjutnya. Siapa pun yang mereka dapatkan dari daftar itu akan luar biasa," tutur Ranieri.

Ranieri menilai, yang dibutuhkan Timnas Italia saat ini sebenarnya bukan hanya pelatih baru. Menurut dia, perubahan mendasar harus dimulai dari pembinaan pemain muda di Italia.

"Menurut saya soal pelatih itu cuma urusan sekunder. Karena kami butuh menyentuh dasar karang dan perlu perubahan. Ada banyak pemain muda yang menarik dan kita akan segera bangkit," katanya.


Punya Segudang Pengalaman

Claudio Ranieri (Reuters/Matthew Childs)

Ada pun Ranieri termasuk pelatih yang memiliki segudang pengalaman. Sepanjang karier kepelatihannya, ia sudah menangani 15 klub dari empat negara yang berbeda.

Antara lain Cagliari, Napoli, Fiorentina, Parma, Juventus, Inter Milan, AS Roma di Italia; Chelsea dan Leicester City di Liga Inggris; Valencia dan Atletico Madrid di Liga Spanyol; serta Monaco dan sekarang Nantes di Liga Prancis. Hanya saja, untuk urusan prestasi, Ranieri masih minim.

Prestasinya paling bergengsi dan mengejutkan adalah saat membawa Leicester City juara Liga Inggris di musim 2015/2016. Sedangkan untuk level timnas, Ranieri juga pernah melatih Timnas Yunani meski cuma berlangsung tak lebih dari empat bulan. Ia ditunjuk Juli 2014, dan langsung dipecat November di tahun yang sama. (Abul Muamar)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya