Gempa Guncang Morotai, Puluhan Rumah Rusak Berat

Gempa berkekuatan 5,8 Skala Richter (SR) kembali menggoyang Kabupaten Pulau Morotai, Minggu (19/11/2017) dinihari.

oleh Hairil Hiar diperbarui 19 Nov 2017, 19:32 WIB
Gempa berkekuatan 5,8 Skala Richter (SR) kembali menggoyang Kabupaten Pulau Morotai, Minggu (19/11/2017) dinihari. (Liputan6.com/Hairil Hiar)

Liputan6.com, Morotai - Gempa berkekuatan 5,8 Skala Richter (SR) kembali menggoyang Kabupaten Pulau Morotai, pukul 01.30 WIT, Minggu (19/11/2017). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, gempa setempat terjadi di wilayah barat laut Pulau Rao, Kecamatan Morotai Selatan Barat atau Morselbar, Maluku Utara.

Pusat gempa bumi berada pada koordinat 2.61 LU-128.17 BT dengan kedalaman 10 kilometer. Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. Namun, gempa itu menyebabkan puluhan rumah rusak berat.

Sugiarto Susa, salah satu warga Desa Leoleo Jaya, mengatakan bahwa puluhan rumah yang rusak tersebut berada di Desa Posiposi Rao dan Leoleo Jaya.

"Juga sebagian warga di dua desa ini telah mengungsi. Mereka membangun tenda-tenda darurat di dataran tinggi sekitar desa," kata Sugiarto ketika dihubungi Liputan6.com, di Ternate, Minggu.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pulau Morotai Dalik Gafur mengatakan, pihaknya sudah menyalurkan bantuan makanan dan air bersih ke daerah tersebut.

"Pasca gempa malam tadi, paginya baru kami (BPBD Morotai) turun ke lokasi untuk penanganan korban. Kami dibantu Dinas PU dan Dinas Kesehatan," ujar Dalik saat dihubungi Liputan6.com.

Dia sendiri sedang berada di Bukit Leoleo bersama sebagian pengungsi dari warga Desa Leoleo Jaya. "Di sini mereka bangun tenda-tenda pengungsian untuk nginap sesaat karena takut adanya gempa susulan. Juga sebagian warga memilih bertahan di desa," kata dia.

 


Belum Ada Data

Dalik belum bisa memberikan keterangan soal jumlah korban luka, kerusakan bangunan maupun materiel lainnya. Pihaknya sedang mendata dampak gempa tersebut.

"Memang ada bangunan rumah yang rusak, tetapi saya belum bisa sampaikan karena saat ini proses (pendataannya) masih berjalan. Kalau bisa nanti besok (Senin 20 November 2017) baru saya sampaikan. Saya harus koordinasi dulu dengan Dinas PU dan Dinas Kesehatan, jangan sampai data kita beda-beda," ujar Dalik.

Selain warga Desa Leoleo Jaya, warga Desa Posiposi Rao telah mengungsi ke pegunungan dekat desa setempat.

"Sebagian besar masyarakat Pulau Rao masih mengungsi ke kebun (dataran tinggi) dan mendirikan tenda-tenda darurat, tetapi sebagian juga masih di desa," kata Frans Mansa, Sekretaris Desa Posiposi Rao.

Di Pulau Rao, Kecamatan Morselbar, terdapat lima desa. Dari lima desa tersebut, baru dua desa yang diketahui ada kerusakan bangunan. Sementara, kerusakan di tiga desa lainnya belum diketahui. Salah satu penyebabnya karena di beberapa titik Pulau Rao belum ada akses komunikasi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya