Liputan6.com, Jakarta - Aktivitas sehari-hari yang tidak lepas dari smartphone membuat pengguna menginginkan ponsel dengan kapasitas baterai besar. Smartphone berkapasitas besar kerap jadi salah satu pertimbangan pembeli.
Untuk memenuhi kebutuhan itu, smartphone buatan Tiongkok, Ulefone berencana merilis produk terbarunya dengan kapasitas daya besar, yakni Ulefone Power 3 pada Desember mendatang.
Baca Juga
Advertisement
Sebagaimana dikutip Tekno Liputan6.com dari Gizmochina, Senin (20/11/2017), Ulefone Power 3 merupakan penerus Ulefone Power dan Power 2.
Ulefone Power 3 kabarnya hadir dengan kapasitas baterai sebesar 6.100mAh. Bahkan, smartphone ini diklaim bisa bertahan selama empat hari penuh dengan pemakaian normal.
Berdasarkan keterangan perusahaan, selain baterai besar, Ulefone Power 3 juga didukung dengan desain bezelless dan aspek rasio 18:9 untuk pengalaman entertainment yang lebih baik. Ulefone Power 3 juga bakal menjalankan OS terbaru Android 8.1 Oreo.
Keringat Manusia Jadi Tenaga Baterai
Smartphone dengan baterai besar tentunya sangat dibutuhkan pengguna. Namun yang satu ini tidak kalah menarik. Apa jadinya kalau keringat manusia dipakai jadi tenaga baterai ponsel?
Belum lama ini diberitakan ilmuwan menciptakan inovasi teknologi pengisian daya ponsel terbaru, dan kini mereka tengah menguji keringat manusia sebagai sumbernya. Menurut informasi yang disampaikan Mirror via New Scientist, mereka menciptakan sebuah plester yang akan menyerap cairan sebagai pasokan utama sumber daya.
Dijelaskan Joseph Wang, ilmuwan University of California, San Diego, AS, plester tersebut nantinya akan menyerap enzim yang berfungsi sebagai pengantar metal seperti baterai konvensional pada umumnya.
"Asam laktat yang ada di keringat manusia bisa menjadi media yang paling sesuai untuk mengisi daya sebuah perangkat. Dengan begitu, metode pengisian baterai tak perlu lagi repot. Manusia hanya perlu berlari atau melakukan kegiatan yang menghasilkan keringat. Plester yang ditempelkan ke kulit bisa dihubungkan langsung ke ponsel," jelasnya.
Teknologi tersebut memang belum dirampungkan secara menyeluruh. Namun, ke depannya para ilmuwan akan mengembangkan keringat manusia sebagai sumber untuk mengisi daya perangkat dalam skala lebih besar, seperti radio, tablet, hingga memperkuat koneksi nirkabel.
Inovasi pengisian daya selain dengan kabel tradisional seperti ini, ternyata bukan jadi yang pertama. Sebelumnya, ilmuwan dari Bristol Robotics Laboratory dan University of Bristol juga menemukan cara bagaimana memanfaatkan urine untuk mengisi ulang daya sebuah baterai ponsel.
Para ilmuwan ini dikabarkan berhasil menciptakan metode untuk menumbuhkan sejenis bakteri bermanfaat. Bakteri ini dapat dimanipulasi untuk mengubah urine menjadi zat ceramic cylinder yang diyakini dapat menghasilkan energi listrik statis untuk ditampung di kapasitator sebelum dialirkan ke baterai ponsel.
(Tin/Cas)
Tonton Video Menarik Berikut Ini:
Advertisement