Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengaku tak pernah membicarakan masalah Pilpres 2019 dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK. Apalagi, kata dia, soal keinginan JK yang tak akan maju pilpres kembali.
"Kita ini urusan komunikasi, urusan kerja. Tidak sampai urusan itu (pilpres 2019)," kata Jokowi di Balai Kartini, Jakarta, Senin (20/11/2017).
Advertisement
Sebelumnya, Jusuf Kalla menegaskan tidak akan ikut bertarung pada Pilpres 2019. Dia ingin patuh pada undang-undang. Selain itu, dia cukup puas dengan perjalanan politiknya.
"Enggak lagi, enggak lagi. Pertama umur, kedua sesuai UUD 1945," kata Jusuf Kalla.
Menurut dia, belum pernah ada politikus yang mengalahkan rekornya dalam berpolitik pada era Reformasi.
"Tidak ada orang seperti saya, 3 kali ikut Pilpres. 2 kali menang, 1 kali kalah. Jadi tahu pengalaman itu. Megawati 2 kali, SBY 2 kali, Wiranto 2 kali, Prabowo 2 kali, cuma saya 3 kali," ujar Jusuf Kalla.
Siapa Cawapres Jokowi?
Jusuf Kalla berpendapat, saat ini belum tepat bila partainya menentukan calon wakil presiden pendamping Jokowi pada Pilpres 2019.
"Memang perlu. Tapi persoalannya, apa sudah waktunya. Kan Presiden dan Wapres itu selalu bukan keinginan satu partai. Jadi pembicaraannya koalisi, bahwa Golkar sudah menyiapkan calonnya, itu tentu baik-baik saja. Itu penting juga," kata pria yang akrab disapa JK.
Namun, kata dia, tak masalah jika sekadar mengusulkan dan menyeleksi kader untuk jadi wakil presiden.
"Belum waktunya diajukan. Golkar perlu mengevaluasi kader yang cocok untuk itu," ujar JK.
JK pun menegaskan bukan dirinya yang akan menjadi calon wakil presiden untuk mendampingi Jokowi.
"Yang jelas bukan saya. Saya kan mau istirahat setelah ini. Pastilah itu ingin menikmati dengan cucu dan sebagainya," tandas Jusuf Kalla.
Saksikan video di bawah ini:
Advertisement
