PKL Kota Tua Minta Kelonggaran Jualan pada Sandiaga Uno

Sandiaga mengatakan dengan berjualan dimulai pada sore hari akan berdampak pada kesemrawutan.

oleh Ika Defianti diperbarui 20 Nov 2017, 12:18 WIB
Pedagang kaki lima (PKL) Kota Tua menunggu pembeli di lapak relokasi Taman Kota Intan, Jakarta, Selasa (24/10). Karena letak yang jauh dari kawasan wisata tersebut dinilai menjadi faktor menurunnya pendapatan para PKL. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Pedagang kaki lima (PKL) yang biasa berjualan di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, mengadu kepada Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno. Kedatangan mereka untuk meminta kelonggaran waktu selama berjualan.

Salah satu PKL, Sugiarto mengatakan mereka berjualan usai pengunjung meninggalkan tempat wisata Kota Tua sekitar pukul 22.00 WIB. Mereka pun mengeluhkan sepinya pembeli.

Karena hal itu, Sugiarto meminta kelonggaran berjualan mulai pukul 17.00 WIB hingga tengah malam, yakni sekitar pukul 02.00 WIB.

"Sampai jam 02.00-03.00 WIB (atau) jam 00.00 WIB. Kalau Sabtu-Minggu bebas," ucap Sugiarto di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (20/11/2017).

Namun, Sandiaga mengatakan dengan berjualan dimulai sore hari akan berdampak terjadi kesemrawutan.

"Saya waktu ke sana semrawut banget, dorong-dorongan ke mana-mana," kata Sandi.

Oleh karena itu, dia akan mendiskusikannya bersama staf khususnya, yaitu Rustam Effendi untuk membahas keluhan pedagang ini.

 


Direlokasi

Tak hanya itu, PKL lainnya Irma Yuningsih menyatakan juga meminta mereka dapat direlokasi ke pasar yang dibangun konsorsium Kota Tua di Jalan Lada. Sebab, kata dia kawasan itu rencananya akan diisi oleh berbagai perusahaan.

"Pokoknya pinggir trotoar itu, kayak semula saja. Karena enggak semua perdagang bisa direlokasi ke (Jalan) Cengkeh, Taman Intan, sudah enggak maksimal," jelas Irma.

Saksikan video di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya