Terlahir dengan IQ Rendah, Ding Kini Kuliah di Harvard

Simak perjuangan seorang ibu yang menolak menyerahkan anaknya yang terlahir dengan IQ rendah. Kini anaknya diterima kuliah di Harvard.

oleh Umi Septia diperbarui 20 Nov 2017, 15:00 WIB
Ilustrasi sarjana. (via: hrreview.com)

Liputan6.com, Washington Tak ada yang menyangka, Ding Ding, seorang pria yang lahir dengan IQ rendah, kini bisa kuliah di Ivy League Harvard University, Amerika Serikat.

Saat dilahirkan 29 tahun lalu, sang ibu mengalami komplikasi kelahiran yang berujung pada kondisi celebral palsy, kerusakan otak yang mempegaruhi keterampilan motorik seperti dikutip dari laman Newsner, Senin (20/11/2017).

Para dokter menyarankan ibu Ding Ding untuk menyerah karena Ding Ding memiliki kemungkinan tumbuh cacat atau kecerdasan yang rendah.

Ayah Ding Ding setuju. Dia berpikir anaknya akan membebani keluarga di tengah-tengah keluarga yang miskin. Namun sang ibu menolak, dikutip dari South China Morning Post.

"Ibu Ding Ding menolak menyerahkan anaknya meskipun IQ nya rendah. Ibu dan anak ini pun membuktikan bahwa semua orang salah," dikutip dari Newsner.

 

Saksikan video menarik berikut :

 


Membesarkan tanpa ayah

Ibu Ding Ding, Zou Hongyan, memutuskan untuk menceraikan suaminya dan membesarkan Ding Ding sendirian. Hal itu sulit dilakukan secara finansial, tapi keajaiban menghampiri.

Zou dapat memenuhi biaya hidup untuk dia dan anaknya dengan pekerjaan full time dan dua pekerjaan paruh waktu.

Zou mencurahkan semua waktu luangnya untuk anaknya. Dia membawanya ke sesi terapi fisik, bermain gim (game) dan melakukan teka-teki dengannya dalam upaya meningkatkan kecerdasannya.

Dia bertekad untuk membantu Ding Ding tumbuh besar dan melakukan hal-hal besar-- terlepas dari cerebral palsy-nya.

"Aku tidak ingin dia merasa malu dengan masalah fisiknya. Karena dia memiliki kemampuan inferior di banyak bidang. Saya sangat mendukung dia untuk mengejar ketinggalan dan membantu kesulitannya," kata ibu Ding Ding.

Contohnya, dia berusaha keras mengajari anaknya belajar makan dengan sumpit, meski sulit baginya. Berkat kegigihannya, kerja keras ibu Ding Ding terbayar lunas. Kini, anaknya berusia 29 tahun dan belajar di salah satu sekolah top dunia, Harvard University.

Ding Ding mengatakan bahwa dia berterima kasih kepada ibunya atas prestasi akademis dan kesuksesannya dalam mengatasi banyak hambatan fisik.

Ding lulus dengan gelar sarjana dari Peking University Environmental Science and Engineering School pada 2011 sebelum mendaftarkan diri untuk mendapatkan gelar master di International Law School University.

Setelah bekerja selama dua tahun, Ding memulai studi di US Ivy League Harvard University tahun lalu. Laporan tersebut tidak menyebutkan jurusan mana yang sedang dia pelajari.

Kini Ding Ding di Amerika, sementara ibunya tinggal di China. Ding Ding sangat merindukan sang ibu dan menggambarkannya sebagai mentor spiritualnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya