Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan angkat bicara soal rencana pergantian kursi Ketua Umum Partai Golkar, pasca Setya Novanto ditahan KPK. Nama Menteri Perindustrian Airlangga Hartato muncul dan disebut sebagai calon kuat menggantikan posisi Setya Novanto.
"Airlangga orang baik. Mana saja bisa," kata Luhut usai bertemu Presiden Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (20/11/2017).
Advertisement
Kendati begitu, Luhut enggan ikut campur terlalu jauh soal pergantiaan Ketua Umum Partai Golkar. Menurut dia, Golkar adalah partai yang sudah matang dan dapat menyelesaikan masalah secara mandiri.
"Biarlah Golkar memproses sendiri. Jangan kita terlalu banyak nyampurin. Jadi bikin suasana enggak enak. Mereka sudah cukup matang memproses sendiri, mana yang terbaik buat Golkar," ujar Politikus senior Golkar itu.
Sementara itu, Airlangga Hartato juga menanggapi soal dirinya yang digadang-gadangkan menjadi Ketua Umum Partai Golkar, menggantikan Setya Novanto yang ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Airlangga mengatakan, dirinya hanya bergantung kepada dua hal.
"Pertama, saya bergantung kepada aspirasi yang berkembang di daerah," kata Airlangga usai bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan.
Tak hanya itu, Airlangga yang juga Ketua Koordinator Bidang Perekonomian Partai Golkar itu tergantung kepada Presiden Jokowi. Pasalnya, dirinya kini masih menjabat sebagai menteri di Kabinet Kerja.
"Kedua, kepada bapak (Presiden Jokowi). Saya kan pembantu Presiden dan kader partai,” jelas Airlangga.
Selamatkan Golkar
Politikus Partai Golkar Yorrys Raweyai sebelumnya mengatakan, tidak terdapat alternatif selain mengganti Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto dengan kader yang lain. Langkah ini dinilai perlu untuk menyelamatkan Partai Golkar saat ini.
Apalagi saat musyawarah Nasional (Munas), kata dia, Partai Golkar telah menyatakan dukungan sepenuhnya kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi, di mana partai harus bekerja keras mewujudkannya.
"Kalau kita cinta partai ini, yang kita bicarakan ini institusi, bukan orang. Jadi saya pikir teman-teman pun punya perasaan," kata Yorrys saat dihubungi di Jakarta, Jumat (17/11/2017).
Karena itu, dia memandang Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menjadi sosok yang tepat untuk menyelamatkan partai dengan menggantikan posisi Setya Novanto sebagai Ketua Umum Partai Golkar.
"Golkar ini harus bisa. Kita tidak kekurangan kader, sekarang itu kelihatannya ke Airlangga Hartarto," jelas Yorrys.
Dia menjelaskan, kejadian selama dua hari berturut-turut mulai dari penangkapan ataupun penetapan daftar pencarian orang (DPO) terhadap Setya Novanto sangat memukul Partai Golkar. Selain itu, kondisi ini membuat Partai Golkar menjadi sulit berkonsolidasi.
Saksikan video di bawah ini:
Advertisement