5 Alasan Manchester City Bakal Juara Liga Inggris Musim Ini

Manchester City kokoh di puncak klasemen Liga Inggris.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Nov 2017, 06:48 WIB
Para pemain Manchester City merayakan gol John Stones ke gawang Napoli pada laga Liga Champions grup F di San Paolo stadium, Naples, (1/11/2017). City menang 4-2. (AFP/Filippo Monteforte)

Liputan6.com, Manchester - Manchester City memulai Liga Inggris dengan sangat impresif. Pasukan Pep Guardiola masih mulus alias belum sama sekali menelan kekalahan sampai 12 pekan berjalan.

The Citizens tidak hanya menang, tapi terlihat sangat mengesankan setiap kali berlaga. Kelemahan di lini pertahanan musim lalu tidak lagi terlihat.

Sergio Aguero dan kawan-kawan sekarang lebih bagus saat membongkar lini belakang lawan. Permainan umpan-umpan terukut Manchester City membuat lawan kerepotan.

Melihat performa Manchester City sejauh ini, tak salah kalau gelar juara di depan mata mereka. Paling tidak, mereka harus konsisten sampai Januari, gelar Liga Inggris akan kian tercium.

 

Berikut lima alasan lain mengapa Manchester City akan juarai Liga Inggris musim ini, apa saja? Berikut daftarnya dikutip Sportskeeda:


5. Taktik Pep Guardiola

Pelatih Manchester City Pep Guardiola memberi arahan kepada pemainnya saat pertandingan Chelsea menjamu Manchester City pada Liga Inggris di Stamford Bridge, London (30/9). Gol Manchester City tercipta dari tendangan De Bruyne. (AP Photo/Frank Augstein)

Pep Guardiola tiba di klub biru Manchester dengan reputasi besar. Timnya memulai dengan baik dan memenangkan sepuluh pertandingan pertama mereka di semua kompetisi.

Namun, pada tanggal 23 Oktober 2016 City malah menjalani lima pertandingan tanpa kemenangan dan tidak konsisten selama sisa musim. Pendekatan taktis Guardiola dianggap terlalu kaku dan tidak mampu beradaptasi dengan sepak bola Inggris

Ironisnya, musim panas kemarin dia cuma melakukan sedikit perombakan di klub. Guardiola tampaknya ingin melanjutkan sistemnya yang sama.

Namun, perlahan pemain The Citizens mulai mengerti apa yang diinginkan bosnya itu. Manchester City saat ini menuai manfaat dari taktiknya dan berhasil meraih 10 kemenangan beruntun di liga.

Namun, masih belum bisa diprediksi benar apakah Guardiola dapat mempertahankan standar tinggi untuk sisa musim ini. Tapi jika demikian, mereka bisa menandingi tim Barcelona yang pernah dibawanya berjaya.


4. Kevin De Bruyne Ada di Tingkat yang Berbeda

Gelandang Manchester City, Kevin De Bruyne, menggiring bola saat pertandingan melawan Chelsea pada laga Premier League di Stadion Stamford Bridge, London, Sabtu (30/9/2017). Chelsea kalah 0-1 dari City. (AFP/Adrian Dennis)

Bintang asal Belgia tersebut tiba di klub pada tahun 2015 dari Wolfsburg dengan biaya sebesar 55 juta pound sterling. Dia sudah bermain di Liga Inggris bersama Chelsea, namun gagal memberi dampak karena kurangnya peluang dan pindah ke klub Jerman.

Pada saat dia kembali, biaya transfernya banyak dikritik. Biaya yang sangat besar untuk pemain yang dibuang Chelsea hanya dengan 18 juta pound sterling tiga musim sebelumnya.

Namun, De Bruyne memukul balik semua kritik. Dia telah menunjukkan kebolehannya di City musim ini.De Bruyne telah bermain ke peran lebih dalam dengan berduet bersama Fernandinho di lini tengah kedua, yang memberinya kontrol lebih besar dari permainan.

Dulu dia sering terisolasi tiap kali coba merangsek ke depan. Tapi sekarang dia yang memulai gerakan menyerang, dan membongkar pertahanan lawan lewat umpan briliannya.


3. Kedatangan Ederson

Kiper Manchester City, Ederson Moraes (Foto: ESPN)

Guardiola sempat punya hubungan yang renggang dengan fans City saat mendepak Joe Hart. dia sama sekali tidak memercayai kemampuan Hart yang tak bisa bertindak playmaker dari belakang.

Musim ini, klub telah menemukan kiper yang sangat baik atas nama Ederson. Diakuisisi dari Benfica pada jendela transfer musim panas, kiper berusia 23 tahun itu memiliki awal yang luar biasa di Liga INggris.

Ederson sukses meraih enam clean-sheets sejauh ini. Distribusi bolanya juga sesuai dengan keinginan Guardiola, dan karena itu dia mendapat dukungan baik dari manajer maupun penggemarnya.


2. Pemain yang Sesuai dengan Sistem

Para pemain Manchester City merayakan gol yang dicetak Gabriel Jesus ke gawang Arsenal pada laga Premier League di Stadion Ettihad, Manchester, Minggu (5/11/2017). City menang 3-1 atas Arsenal. (AP/Martin Rickett)

Pep Guardiola tiba di Manchester City dengan skuat yang tua. Lihat saja full-back yang diisi nama-nama Gaël Clichy, Aleksandar Kolarov, Bacary Sagna dan Pablo Zabaleta.

Semuanya akhirnya didepak oleh Guardiola. Seperti disebutkan sebelumnya, fullback bagi Guardiola sangat penting. Di Barcelona, dia memiliki Dani Alves yang jarang bermain di posisi bertahan dan diizinkan berperan menyerang dalam tim.

City akhirnya mendukung manajer tersebut dan menghabiskan banyak uang untuk membayar Kyle Walker serta Benjamin Mendy. Meskipun Mendy kini cedera, Guardiola masih punya Walker yang sangat penting bagi City.

Setelah cedera Mendy, Fabian Delph secara mengejutkan mampu beradaptasi dengan peran tersebut. Pada posisi striker demikian.

Guardiola mendatangkan Gabriel Jesus pada bulan Januari. Bintang potensial tersebut mencetak 7 gol hanya dalam 10 pertandingan liga di musim debut yang terkena dampak cedera dan sejauh ini telah mencetak 8 gol liga dalam 11 pertandingan musim ini.

Dia kini bisa bermain bersama pencetak gol terbanyak klub, Sergio Aguero. Salah satu kekuatan utama tim adalah kedalaman skuat. Mereka cuma memiliki dua pemain yang sangat bagus untuk setiap posisi, yang berarti sangat riskan.


1. Peran Vital Fernandinho

Pemain Manchester City, Fernandinho terjatuh saat menerobos pertahanan Napoli pada laga Liga Champions grup F di San Paolo stadium, Naples, (1/11/2017). City menang 4-2. (Ciro Fusco/ANSA via AP)

Fernandinho sebenarnya sudah berusia 32 tahun. Tapi nyatanya perannya sangat vital dan jadi jantung lini tengah The Citizens.

Sejak musim lalu Ferdnandinhp telah memperluas permainannya, mempertahankan kemampuan olah bolanya dan bahkan berhasil mencetak dua gol liga. Sekarang dia bermain bersama De Bruyne dan membentuk duet istimewa.

Seperti De Bruyne, tidak jelas bagaimana City bisa beroperasi jika tak ada dirinya. Dia bahkan rata-rata lakukan 90.4 persen umpan akurat dan juga rata-rata melakukan 2,2 tekel per pertandingan.

(Eka Setiawan)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya