Liputan6.com, Banda Aceh: Kericuhan seakan tidak pernah lepas dari dunia pesepakbolaan di Tanah Air. Laga Divisi Utama PSSI, diwarnai adu jotos antara para pemain Persiraja dengan PSAP Sigli di Stadion Dimurtala, Banda Aceh, Jumat (21/1).
Polisi dan TNI harus turun tangan melerai perkelahian. Tensi permainan yang keras sejak awal jadi pemicu tindakan yang tidak sportif. Laga berakhir imbang 1-1. Untuk sementara Persiraja bercokol di puncak klasemen Divisi Utama Wilayah Barat.
Sementara di Tangerang, Banten, pendukung Persikota terlibat perkelahian dengan warga. Ratusan pendukung Persikota melempari kerumunan warga yang terdiri dari ibu-ibu dan anak-anak dengan benda-benda keras seperti batu dan kayu.
Keributan terjadi saat para pendukung Persikota melewati lahan dekat Stadion Benteng. Namun kericuhan dapat diredam oleh polisi. Namun kericuhan kembali pecah saat pendukung Persikota melewati Jalan Otista yang dikenal sebagai markas pendukung Persita.
Seorang warga yang kedapatan membawa dua pisau ditangkap polisi dan tawuran yang sudah berulang kali terjadi ini akhirnya bisa dikendalikan.(JUM)
Polisi dan TNI harus turun tangan melerai perkelahian. Tensi permainan yang keras sejak awal jadi pemicu tindakan yang tidak sportif. Laga berakhir imbang 1-1. Untuk sementara Persiraja bercokol di puncak klasemen Divisi Utama Wilayah Barat.
Sementara di Tangerang, Banten, pendukung Persikota terlibat perkelahian dengan warga. Ratusan pendukung Persikota melempari kerumunan warga yang terdiri dari ibu-ibu dan anak-anak dengan benda-benda keras seperti batu dan kayu.
Keributan terjadi saat para pendukung Persikota melewati lahan dekat Stadion Benteng. Namun kericuhan dapat diredam oleh polisi. Namun kericuhan kembali pecah saat pendukung Persikota melewati Jalan Otista yang dikenal sebagai markas pendukung Persita.
Seorang warga yang kedapatan membawa dua pisau ditangkap polisi dan tawuran yang sudah berulang kali terjadi ini akhirnya bisa dikendalikan.(JUM)
