Erupsi 'Mendadak' Gunung Agung Jadi Sorotan Media Asing

Gunung Agung yang sudah beberapa kali menunjukkan reaksinya dalam satu tahun terakhir ternyata sudah menjadi pemberitaan media asing.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 22 Nov 2017, 06:27 WIB
Gunung Agung Erupsi pada 21 November 2017 (Magma Indonesia)

Liputan6.com, Karangasem - Gunung Agung yang berada di Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali, dilaporkan 'mendadak' erupsi sejak pukul 17.05 Wita. Asap kelabu tebal yang bertekanan sedang terlihat hingga tinggi ketinggian 700 meter di atas puncak.

"Abu letusan bertiup ke arah timur menuju tenggara," kata Kepala Pusat Data Infornasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam keterangan, Selasa (21/11/2017).

Dia mengatakan, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masih menganalisis aktivitas vulkanik. Apakah status gunung tersebut akan tetap Siaga atau level 3.

"Dari aktivitas vulkanik belum menunjukkan adanya lonjakan kenaikan kegempaan. Tremor Non-Harmonik sebanyak satu kali dengan amplitudo 2 mm dan durasi 36 detik. Gempa vulkanik dalam sebanyak dua kali dengan amplitudo 5-6 mm dan durasi 8-26 detik," ujar Sutopo.

Tak lupa Sutopo pun mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan meminta warga untuk mengikuti semua rekomendasi dari PVMBG.

"Masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki, pengunjung, wisatawan agar tidak berada, atau melakukan pendakian dan aktivitas apa pun di zona perkiraan bahaya yaitu di dalam area kawah Gunung Agung dan radius 6 km dari kawah puncak Gunung Agung," ucap Sutopo.

Aktivitas erupsi Gunung Agung yang sudah beberapa kali menunjukkan reaksinya dalam satu tahun terakhir ternyata sudah menjadi pemberitaan media internasional.

Media asing yang memberitakan aktivitas Gunung Agung adalah News.com.au. Dalam artikelnya yang berjudul "Panic as Bali’s Mount Agung volcano erupts", media Australia itu menulis, erupsi kembali terjadi setelah letusan yang sama terjadi pada September 2017.

Sementara itu, artikel berjudul "Bali's Mount Agung volcano erupting" yang ditulis oleh The Sydney Morning Herald mengatakan bahwa abu tersebut sudah terlihat jelas oleh warga, terutama para pengungsi.

Media asal Negeri Kangguru tersebut bahkan menghimpun keterangan pengungsi bernama Kadek Nadi yang tinggal di zona ekslusif sekitar empat kilometer dari puncak.

"Asap gelap sudah terlihat dari puncak Gunung Agung," ujar Kadek Nadi.

Masih dari media Australia. Artikel berjudul "Bali's Mt Agung volcano erupting but alert level remains unchanged" yang ditulis oleh ABC News mengatakan, akibat erupsi tersebut BNPB dapat mengubah zona berbahaya di sekitar Gunung Agung.

Beda halnya dengan Theaustralian.com.au yang menyotori rekam jejak letusan Gunung Agung.

Dalam artikel bertajuk "Bali volcano Mount Agung erupts", The Australian mengatakan bahwa Gunung Agung sempat meletus pada tahun 1963 dan menewaskan 1.540 orang.

Pemerintah Australia pun menyarankan kepada semua warga negaranya yang kini berada di Bali untuk memantau media lokal terkait aktivitas Gunung Agung. Tak hanya itu, The Australian juga menulis permintaan pemerintah agar warga negaranya memastikan telah memiliki asuransi perjalanan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya