Liputan6.com, Denpasar - Sejumlah warga kembali berbondong-bondong mengungsi setelah Gunung Agung meletus , Selasa sore kemarin.
Kembalinya warga ke pengungsian dibenarkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karangasem, Ida Bagus Ketut Arimbawa.
Advertisement
Ida Bagus mengatakan, warga yang tinggal di Desa Sebudi, Bebandem, Desa Buana Giri, serta desa lainnya di KRB (Kawasan Rawan Bencana) III sudah turun ke pengungsian.
Warga mengungsi setelah melihat sendiri gunung setinggi 3.142 Mdpl itu mengeluarkan asap hitam pekat disertai abu.
"Itu setelah sebelumnya mereka menyaksikan kepulan asap tebal menyembul dari kawah Gunung Agung," kata Ida Bagus, pada Selasa, 21 November 2017.
Sementara itu, Kepala Subbidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur PVMBG, Devy Kamil Syahbana, meminta agar masyarakat tetap tenang dan mengikuti rekomendasi PVMBG terkait situasi Gunung Agung saat ini.
"Agar warga kosongkan area di dalam radius 6 kilometer dari kawah puncak[ Gunung Agung]( 3170867 "") dan ditambah perluasan sektoral ke arah utara-timur laut dan tenggara-selatan-barat daya sejauh 7,5 kilometer," ujar Devy dalam keterangan tertulisnya.
Bahaya erupsi lainnya yang akan terjadi, yakni potensi hujan abu lebat yang melanda seluruh Zona Perkiraan Bahaya. Menurut Devy, hujan abu lebat juga dapat meluas dampaknya ke luar zona perkiraan bahaya, tergantung pada arah dan kecepatan angin.
"Pada saat rekomendasi ini diturunkan, angin bertiup dominan ke arah selatan-tenggara. Diharapkan agar hal ini dapat diantisipasi sejak dini, terutama dalam menentukan lokasi pengungsian," dia menegaskan.
Bahaya Abu Vulkanik
Mengingat adanya potensi bahaya abu vulkanik yang dapat mengakibatkan gangguan pernapasan akut (ISPA) pada manusia, warga yang bermukim di sekitar Gunung Agung maupun di Pulau Bali, diminta segera menyiapkan masker penutup hidung dan mulut maupun pelindung mata, sebagai upaya antisipasi potensi bahaya abu vulkanik.
Meski Gunung Agung telah mengeluarkan asap tebal, sejauh ini warga di wilayah Karangasem tidak menunjukkan kepanikan.
Hanya sebagian desa yang dekat dari daerah rawan terlihat mulai mengungsi, karena melihat kepulan asap tebal sebagai tanda awal Gunung Agung akan segera meletus seperti pada 1963.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement