Zimbabwe Rayakan Berakhirnya 37 Tahun Kekuasaan Robert Mugabe

Liputan6.com, Harare - Fakta tentang kehidupan elite nan tajir Zimbabwe, termasuk putra mantan diktator Robert Mugabe, dinilai menunjukkan bahwa kesengsaraan ekonomi negara tersebut tidak memengaruhi semua orang.

Mugabe sudah mengundurkan diri pada Selasa, 21 November waktu setempat, mengakhiri 37 tahun kekuasaannya. Keputusannya disambut sukacita di seluruh negeri. Perayaan berlangsung di jalan-jalan ibu kota Harare.

"Saya bergembira bagi diri saya sendiri, buah hati saya dan seluruh bangsa. Putri saya akan tumbuh di Zimbabwe yang kondisinya lebih baik," kata Mildred Tadiwa yang turun ke jalan bersama bayinya yang berusia lima bulan, seperti dikutip dari The Guardian pada Rabu (22/11/2017).

Yang lainnya mengatakan, "Kami super bahagia! Sudah waktunya bagi darah baru. Saya 36 tahun dan telah menunggu momen ini di sepanjang hidup saya, selama ini saya hanya kenal satu pemimpin," ujar William Makombore.

Keriangan ini didasarkan pada kenyataan bahwa selama berkuasa, di atas penderitaan rakyatnya, Mugabe, keluarga, serta kroninya diyakini telah membangun kekayaan pribadi yang luar biasa dari hasil tambang berlian negara itu. Dan tanpa ragu mereka memamerkan berbagai kemewahan melalui media sosial.

Putra-putra Mugabe, Robert Jr (25) dan Bellarmine Chatung (21), adalah di antaranya yang senang unjuk harta di media sosial. Sementara, Grace Mugabe, sang Ibu Negara, dilaporkan menghabiskan banyak uang untuk membeli barang-barang branded hingga ia dijuluki "Gucci Grace".

Pada 2003, Grace dikabarkan menghabiskan dana sebesar US$ 131 ribu selama berbelanja di Paris.

Seperti dilansir news.com.au, kekayaan Robert Mugabe dikabarkan bernilai lebih dari US$ 1 miliar. Ini dianggap fantastis, mengingat negara yang dipimpinnya tergolong salah satu negara termiskin di dunia.

Kediaman Mugabe di Harare memiliki lebih dari 25 kamar tidur. The Citizen melaporkan bahwa rumah tersebut seharga lebih dari US$ 9 juta.

Tak hanya itu, pria yang berusia 93 tahun tersebut juga punya sejumlah properti di luar negeri termasuk di Malaysia, Hong Kong, Swiss, dan Kepulauan Channel.

Menurut kabel diplomatik Amerika Serikat tahun 2001 yang dirilis WikiLeaks, Mugabe memiliki aset sekitar US$ 1,75 miliar yang sebagian besar diinvestasikan di luar Zimbabwe.

Robert Mugabe telah berulang kali dituduh mencuri uang kas negara dan tanah seluas 15 hektare selama tahun 1990-an dan 2000.

Jeffrey Smith, Direktur Eksekutif kelompok demokrasi Vanguard Africa, mengatakan kepada Money, "Sudah lama dicurigai bahwa Robert Mugabe, keluarganya, dan kroninya telah 'mencelupkan tangan mereka' ke kas negara atau menjarah kekayaan sumber daya alam Zimbabwe yang luar biasa demi keuntungan mereka sendiri."