Liputan6.com, Achill - Sebuah pantai di Irlandia yang dinyatakan lenyap pada 12 tahun lalu secara ajaib kembali muncul. Pantai yang terletak di Teluk Ashleam, Pulau Achill, Irlandia tersebut sempat hilang pascabadai tahun 2005.
Kini, hamparan pantai indah tersebut dipenuhi oleh bebatuaan bercampur pasir.
Dilansir dari laman Independent.co.uk, Rabu (22/11/2017), penduduk setempat menganggap, kemunculan pantai yang terjadi secara tiba-tiba ini disebabkan oleh Badai Brian yang sempat melanda wilayah tersebut.
Sama halnya dengan Sean Molloy, manager Pariwisata Pulau Archill yang mengatakan bahwa kemunculan pantai berbatu ini terjadi setelah Badai Brian.
Baca Juga
Advertisement
"Ada cerita rakyat yang menyatakan bahwa pantai tersebut kerap hilang dan muncul. Dikatakan dalam legenda bahwa pantai akan muncul setiap tujuh tahun sekali, kemudian lenyap lagi," ujar Molloy.
"Terakhir kali, pantai tersebut terlihat pada tahun 2005. Setelah itu, air laut kembali menutupinya," tambahnya.
Molloy pun sempat menceritakan pengalaman yang ia rasakan ketika mengunjungi pantai tersebut.
"Aku tak dapat melupakan betapa cantiknya pantai ini. Hal tersebut benar-benar menakjubkan. Ini adalah tempat favoritku untuk saat ini," jelas Molloy.
Beda halnya dengan Malcolm Cooney, seorang penduduk lokal yang telah tinggal di Achill sejak kecil. Ia mengatakan bahwa tampilan pantai tersebut selalu berbeda-beda.
Dr Kevin Lynch, seorang ahli geografi di National University of Ireland Galway, mengatakan kepada Irish Times bahwa munculnya pantai yang hilang tidak ada hubungannya dengan perubahan iklim.
"Dalam kasus ini, arah angin mengubah hidrodinamika teluk dan kemudian menutupi kawasan pantai," ujar Lynch.
"Hal ini sama persis dengan apa yang terjadi di Ashleam," tambahnya.
Pantai yang Hilang 33 Tahun Lalu Kembali Muncul
Fenomena pantai hilang yang kembali muncul bukan pertama kali terjadi di Pulau Achill.
Warga desa Dooagh, Irlandia gembira bukan kepalang. Hal itu terjadi setelah pantai mereka yang hilang 33 tahun lalu kembali seperti semula. Hamparan pasir lembut membingkai pinggir laut.
Pantai tersebut hilang pada saat badai dahsyat terjadi pada musim semi tahun 1984. Badai itu melenyapkan hampir semua pasir di pantai.
Saat badai 33 tahun lalu, ketika pasir dan pantai menghilang, yang tersisa adalah lautan batu yang tak nyaman diinjak. Akibat peristiwa alam itu, hampir seluruh hotel, guest house, dan kafe di desa itu tutup. Demikian seperti dikutip dari Daily Mail.
Namun, bak sihir, berkat pasang surut yang mencengangkan, ratusan ribu ton pasir kembali datang ke pantai itu, dalam 10 malam di akhir bulan April lalu. Akibatnya, garis pantai sepanjang 300 meter tercipta kembali.
Sean Molloy, manajer Turisme Achill mengatakan, "Sebelum garis pantai ini hilang, pantai ini telah ada sepanjang hidup umat manusia. Namun, semua berakhir pada tahun 1984."
Saat itu, ada badai luar biasa besar yang menghancurkan pantai dan menghilangkan pasir secara total," kata Molloy lagi.
Molloy lantas berkisah, pada bulan April 2017 ketika Paskah, hembusan angin datang dari utara terus-menerus.
"Angin sangat konstan dan stabil. Mungkin membawa materi dari tempat lain sehingga pasir kemudian datang," ujar Molloy.
Molloy mengatakan, dalam sepuluh hari, tiba-tiba kawasan bebatuan itu ditutupi tumpukan pasir. "Warga sekitar gembira luar biasa. Mereka kembali mendapatkan pantainya," lanjut Molloy.
Ia mengatakan fenomena ini adalah contoh dari kekuatan alam semesta.
Penduduk setempat, Alan Gielty, seorang generasi ketiga yang mengelola bar lokal di sekitar pantai, mengatakan, hadirnya pantai di kawasan itu mengundang banyak turis.
"Pantai itu hilang pada tahun 1980-an karena badai yang luar biasa mengerikan. Hanya menyisakan batu-batu untuk kami," kenang pria 48 tahun.
"Sekarang pasir itu kembali. Pantai kami ada lagi. Ini luar biasa. Desa kami terlihat makin indah," kata Gielty.
Advertisement