Liputan6.com, Beijing - Penjualan mobil listrik di kuartal ketiga 2017 mencapai 287 ribu unit. Jumlah tersebut naik 63 persen, dibandingkan periode yang sama di tahun lalu, dan naik 23 persen dibanding kuartal sebelumnya di tahun ini.
Mengutip Carscoops, ditulis Rabu (22/11/2017), Tiongkok menyumbang lebih dari setengah penjualan mobil listrik secara global. Sementara Eropa, berada di urutan kedua penjualan mobil listrik di kuartal ketiga 2017.
Sementara itu, Amerika Utara berada di posisi ketiga sebagai penyumbang terbesar penjualan mobil listrik secara global.
Baca Juga
Advertisement
"Pemerintah China sangat fokus untuk mendorong penjualan mobil listrik (EV)," ujar analis BNEF, Aleksandra O'Donovan.
"Salah satu alasannya, adalah tingkat polusi di kota-kota di China, serta memunculkan pahlawan (produsen) domestik untuk bersaing secara global di pasar ini," tambahnya.
Selain itu, tumbuhnya pasar mobil listrik di Negeri Tirai bambu tersebut, karena insentif pemerintah yang cukup berpengaruh besar. bahkan, harga mobil listrik di Tiongkok bisa 40 persen lebih murah, dibanding harga mobil konvensional.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Tembus 1 juta unit
Sementara itu, menurut BNEF, penjualan global untuk mobil listrik dan plug-in hybrid bakal tembus satu juta unit untuk pertama kalinya di tahun ini. Hal tersebut karena infrastruktur pengisian baterai meningkat, dan sudah banyak kendaraan listrik yang menawarkan jarak tempuh yang lebih panjang.
Namun, di Tiongkok sendiri masih mempertimbangkan pelarangan mobil bensin dan diesel. Sedangkan di negera-negara seperti Perancis dan Inggris telah melarang penjualan mobil konvensional di 2040 mendatang, Belanda di 2030.
Advertisement