Sejak Pagi, Tremor Guncang Gunung Agung

Tremor menerus yang mengguncang Gunung Agung menandakan magma masih berusaha menjebol sumbat lava.

oleh Dewi Divianta diperbarui 22 Nov 2017, 19:58 WIB
Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api PVMBG, ‎I Gede Suantika. (Liputan6.com/Dewi Divianta)

Liputan6.com, Karang Asem, Bali - Setelah reda sejenak, Gunung Agung kembali bergeliat. Tremor menerus kembali mengguncang gunung setinggi 3.142 mdpl tersebut.

Dalam laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang disusun oleh Nurul Husaeni periode pengamatan mulai pukul 06.00 Wita hingga pukul 12.00 Wita, tremor menerus teramati mulai pukul 09.11 Wita.‎

Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api PVMBG, ‎I Gede Suantika mengonfirmasi jika tremor menerus itu masih berlangsung hingga sore ini. "Masih, tremor menerus masih terjadi. Itu lihat di seismograf. Bahkan cenderung membesar," kata Gede saat ditemui di Pos Pengamatan Gunung Api Agung di Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali, Rabu (22/11/2017).

Menurut Gede, tremor menerus yang terus mengguncang Gunung Agung menandakan magma masih berusaha menjebol sumbat lava yang terbentuk akibat letusan gunung setinggi 3.142 mdpl itu pada tahun 1963. "Sumbat lavanya masih keras. Mudah-mudahan tremor menerus hanya dari kepulan asapnya saja," harap Suantika.

‎Di sisi lain, secara visual kawah masih mengepulkan asap putih. Tercatat ketinggian fluktuatif berkisar antara 700-1.000 meter. "Secara visual kawahnya masih mengepul. Pasca-erupsi kemarin itu belum ada lagi erupsi susulan," ujar dia.

Dalam laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) periode laporan mulai pukul 06.‎00 Wita hingga pukul 12.00 Wita tremor (microtremor) menerus yang terekam mulai pukul 09.11 Wita itu ‎terekam dengan amplitudo 2-4 mm (dominan 3 mm)‎.

Dalam laporan itu, cuaca di sekitar Gunung Agung berawan dan mendung. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur. Suhu udara 23-30 °C dan kelembaban udara 66-85 %.

Secara visual, ‎gunung terlihat jelas, kabut 0-I, hingga kabut 0-II. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang dan tinggi 400-700 meter di atas puncak kawah. Asap condong ke timur dari kawah puncak Gunung Agung.

 


Gunung Siaga III

Untuk gempa vulkanik dangkal sebanyak 2 kali dengan amplitudo 3-6 mm, Durasi 8-12 detik. Vulkanik dalam‎ 1 kali dengan amplitudo 4 mm, S-P 1 detik durasi 7 detik. Tektonik lokal 1 kali dengan amplitudo 24 mm, S-P 7 detik durasi 74 detik. Tektonik jauh‎ 1 kali dengan amplitudo 4 mm, S-P 16 detik durasi 43 detik.

Saat ini Gunung Agung masih berada pada level III (siaga). PVMBG merekomendasikan masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki,pengunjung, wisatawan agar tidak berada, tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apapun di zona perkiraan bahaya.

Wilayah itu berada di dalam area kawah Gunung Agung dan seluruh area dalam radius 6 kilometer dari kawah puncak Gunung Agung serta ditambah perluasan sektoral ke arah Utara-Timur laut dan Tenggara-Selatan-Barat Daya sejauh 7,5 kilometer.

Zona perkiraan bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual atau terbaru.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya