Liputan6.com, Mumbai - Protes terhadap film Padmavati kini menyasar kepada salah seorang bintangnya, Deepika Padukone. Siapa yang berani memenggal kepala Deepika Padukone akan dihadiahi Rp 20 miliar.
Hal itu disampaikan oleh Kunwar Suraj Pal Ammu, pejabat partai penguasa di India, Bharatiya Janata Party (BJP). Kunwar mengatakan, siapa yang berani memenggal kepala Deepika Padukone dihargai INR 10 Crore atau senilai Rp 20 miliar.
Baca Juga
Advertisement
"Kami akan memberi hadiah 10 crore dan merawat keluarga mereka yang bisa memenggal kepala keduanya," Kata Suraj Pal Amu kepada kantor berita ANI, baru-baru ini.
Tentu saja, ancaman itu bukan main-main. Gara-gara ancaman tesebut, Deepika Padukone membatalkan kehadirannya di acara yang akan dihadiri putri Presiden Donald Trump, Ivanka Trump. Acara bertema forum kewirausahaan global atau Global Entrepreneurship Summit (GES) 2017 rencananya akan digelar di Hyderabad pada 28-30 November 2017.
Selain Deepika Padukone, keluarga sang artis juga menerima ancaman. Polisi bahkan harus berjaga-jaga di rumah orangtua bintang film Chennai Express itu. Meski Deepika Padukone sendiri tak tinggal bersama orangtuanya.
Dianggap Membelokkan Sejarah
Film Padmavati yang disutradarai Sanjay Leela Bhansali dianggap melakukan distorsi sejarah dan mendapat protes serius dari kelompok Shri Rajput Karni Sena (SRKS).
"Begini, ini masalah sejarah kita, kita tidak bisa membiarkan orang menertawakan kehormatan kita," kata juru bicara Karni Sena, Vijendra Singh Kalyanvat.
"Alauddin Khilji adalah seorang perampok, seorang tiran, dan teroris. Ratu kita, Rani Padmini, menganut jauhar untuk mengembalikan martabat dan kebanggaan masyarakat," sambung Vijendra Singh Kalyanvat.
Film Padmavati diangkat dari puisi epik yang ditulis pada abad ke-16 oleh penyair Malik Muhammad Jayasi. Padmavati bercerita mengenai ratu cantik bernama Ratu Padmini atau Padmavat yang bersuamikan Raja Ratan Singh.
Namun kecantikan Padmavat telah membuat Alauddin Khilji, seorang Raja Muslim jatuh cinta kepadanya. Untuk mendapatkan Padmavat, Alauddin Khilji menyerang kerajaan Ratan Singh. Ratan Singh pun kalah. Namun demi menjaga kehormatannya, Padmavat lebih memilih bunuh diri dengan menceburkan dirinya ke dalam kobaran api daripada diperistri Alauddin Khilji.
Advertisement
Hanya Cerita Fiksi
Namun sejarawan di India justru menyatakan bahwa kisah Padmini dalam film Padmavati cuma cerita fiksi dan tak ada catatan sejarah untuk membuktikan keberadaannya.
Profesor Aditya Mukherjee dari Center of Historical Studies di Universitas Jawaharlal Nehru menyebut protes tersebut keliru dan tak masuk akal. Menurutnya, tidak ada catatan sejarah tentang Padmavati.
"Tidak ada bukti sejarah dari peristiwa Padmavati ini. Cerita ini adalah imajinasi penyair," kata Aditya Mukherjee.
Jadwal Rilis Diundur
Karena hantaman protes yang datang, film Padmavati yang rencananya akan dirilis pada 1 Desember 2017 akan ditunda. Namun hingga saat ini belum diketahui jadwal penundaan film tersebut ke depannya.
Produser film sepertinya masih sibuk untuk mengatasi protes yang begitu besar terhadap film yang dibintangi Deepika Padukone, Ranveer Singh dan Shahid Kapoor ini.
Advertisement