Jakarta - Ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, mengklaim telah belajar banyak dari kegagalan saat langsung tersingkir pada babak pertama China Terbuka Super Series Premier 2017, pekan lalu.
Hasilnya, merektak kesulitan menundukkan pasangan China, Du Yue/Li Yinhui, dengan skor 21-19, 21-10, pada babak pertama Hong Kong Terbuka Super Series 2017 di Hong Kong Coliseum, Kowloon, Rabu (22/11/2017).
Baca Juga
Advertisement
Di China terbuka, mereka langsung kalah di babak pertama dengan skor 21-19, 7-21 dan 21-23, dari ganda Korea, Kim Hye-rin/Lee So-hee.
“Kami banyak belajar dari China Terbuka. Meskipun sudah memimpin jauh, seperti pada gim kedua tadi, kami tidak boleh lengah,” ujar Apriyani, selepas pertandingan babak pertama Hong Kong Terbuka, seperti dilansir situs PBSI.
“Dari kekalahan di China kami banyak belajar mengenai proses menjadi lebih baik lagi. Mau menang atau kalah, kami harus terus belajar dan menerima proses tersebut,” sambung Greysia.
Sementara itu, pada Hong Kong Terbuka, pasangan Indonesia ini berhasil memenangi gim pertama dengan 21-19. Padahal pada gim tersebut, Greysia/Apriyani kerap tertinggal poin dari Du/Li. Adapun pada gim kedua, Greysia/Apriyani tampil lebih baik dan menguasai pertandingan, hingga menang jauh 21-10.
“Kami memang cuma melihat mereka di video dan lihat saat mereka mereka main kemarin. Saat sudah bertanding langsung di lapangan dan menjalani strategi yang kami susun, kami masih agak kagok juga. Tapi kami bisa menjaga irama permainan dan ketika momen 17-19 lalu kami dapet 18, kami langsung berpikir tidak boleh patah semangat. Harus bisa ambil dulu gim pertama. Pada gim kedua jadinya kami lebih percaya diri lagi,” jelas Greysia.
Pada babak kedua, Greysia Polii/Apriyani Rahayu akan menghadapi antara Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi (Jepang) atau Chang Ye-na/Jung Kyung-eun (Korea).