Tanggul Jebol, Banjir Bandang Menerjang Mangkang Semarang

Sebagai langkah darurat, BPBD Kota Semarang langsung membendung kebocoran talut itu dengan karung berisi pasir.

oleh Edhie Prayitno Ige diperbarui 22 Nov 2017, 22:02 WIB
Warga langsung sibuk membersihkan jalanan dan rumah mereka yang dilalui banjir bandang. (foto: Liputan6.com/edhie prayitno ige)

Liputan6.com, Semarang - Hujan yang turun seakan tanpa henti sepanjang Rabu ini menyebabkan debit air di Sungai Beringin, Semarang, Jawa Tengah, meningkat. Akibatnya, arus yang semakin deras menyebabkan tanggul sepanjang sepuluh meter jebol dan banjir menggenangi rumah warga.

Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengaku sudah mendapatkan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat usai salat magrib. Menurut Ita, banjir yang terjadi adalah banjir bandang atau banjir yang "numpang lewat".

"Tidak lama mas. Langsung surut, dan kita langsung berinisiatif membantu warga membersihkan rumah," ucap Ita kepada Liputan6.com, Rabu (22/11/2017) malam.

Tanggul atau talud sepanjang 10 meter yang jebol mengakibatkan rumah warga di Mangkang wetan terendam air. (foto:Liputan6.com/edhie prayitno ige)

Ita menyebutkan bahwa meskipun banjir itu hanya seperti "numpang lewat", Pemerintah Kota Semarang menyikapi secara serius. Selain mengerahkan tenaga untuk membantu pembersihan, juga untuk mendata jika ada warga yang menjadi korban.

"Alhamdulillah tak ada korban dalam banjir bandang itu," kata Ita.

Ia menambahkan, banjir yang terjadi paling parah melanda RW 3 di Kelurahan Mangkang Wetan, Kecamatan Mangkang, Kota Semarang. Dimulai dari Jalan Kauman, RT 02 RW 03, Mangkang Wetang, Kota Semarang, menjelang magrib.

"Kedalaman genangan terus bertambah dan akhirnya masuk rumah warga," kata Ita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 


100 Rumah Dilewati Banjir

Petugas BPBD, Basarnas, dan warga bergotongroyong membersihkan lumpur sisa banjir bandang di Mangkang Wetan, Rabu (23/11/2017) malam. (foto:Liputan6.com/dok.Hevearita/edhie prayitno ige)

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, Agus Harmunanto menyebutkan ada sekitar 100 rumah yang dilewati banjir tersebut. Namun, proses pendataan kerugian masih berlangsung.

"Saat ini kami masih terus membantu membersihkan rumah dari endapan lumpur yang terbawa," ujar Agus.

Sebagai langkah darurat, BPBD Kota Semarang langsung membendung kebocoran talut itu dengan karung berisi pasir.

Pihaknya mengaku berkonsultasi dan berkoordinasi dengan Wali Kota Hendrar Prihadi dan Wakil Wali Kota Hevearita Rahayu, termasuk dalam penyediaan logistik sebagai langkah darurat jika dibutuhkan sewaktu-waktu.

"Pembersihan akibat banjir bandang secara masif akan dilakukan besok. Malam ini, meski seadanya, biarkan warga istirahat dan BPBD akan berjaga untuk mengantisipasi segala kemungkinan dan memastikan warga merasa aman," kata Ita.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya