Dihujani Tembakan, Pembelot Korut Ini Masuki Perbatasan Korsel

Seorang tentara Korea Utara (Korut) beberapa waktu lalu membelot ke Korea Selatan (Korsel).

oleh Rinaldo diperbarui 23 Nov 2017, 05:31 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Seorang tentara Korea Utara (Korut) beberapa waktu lalu membelot ke Korea Selatan (Korsel). Pembelot tersebut berhasil menembus penjagaan tentara perbatasan Korea Utara dan melarikan diri menuju Korea Selatan.

Meski dihujani tembakan dan mobilnya kandas bagai adegan film aksi, tentara itu berhasil kabur dari kepungan. Dalam keadaan terluka, dia berhasil diselamatkan tentara Korea Selatan dan kini masih dirawat di rumah sakit.

Komando PBB yang dipimpin Amerika Serikat merilis rekaman kejadian itu menyebut Korea Utara melanggar pernjanjian perang Korea. Sebab, menembak melintasi perbatasan bahkan memasuki wilayah Korea Selatan demi mengejar si pembelot. Berita ini mengawali Jendela Dunia dalam Liputan6 Malam SCTV, Kamis (23/11/2017).

Sementara itu, operasi antiteror digelar di Tiblisi, ibu kota Georgia, Rabu waktu setempat. Operasi ini bertujuan menangkap anggota sebuah kelompok teroris.

Tembakan dan ledakan granat terdengar dari sebuah gedung apartemen di pinggiran Tiblisi. Juru Bicara Biro Keamanan Negara Georgia menyebut, para terduga militan bukan warga Georgia.

Upaya negosiasi dengan mereka selama beberapa jam gagal dan akhirnya terjadi baku tembak. Setidaknya satu orang ditangkap, sedangkan satu anggota pasukan khusus luka serius dalam operasi antiteror ini.

Sedangkan di Rusia, sebuah perusahaan motorika berhasil meningkatkan kenyamanan anak-anak yang memiliki kelainan atau tak memiliki tangan. Perusahaan tersebut kini menyediakan tangan palsu murah dan bisa digerakkan.

Biasanya, anak-anak diberikan tangan palsu yang hanya bersifat dekoratif dan tak bisa digerakkan hingga mereka kesulitan mengangkat benda atau memegang obyek. Namun tangan palsu buatan perusahaan motorika tersebut bisa digunakan mengangkat berbagai benda hingga yang setipis kartu.

Biaya tangan palsu semacam ini bervariasi dari Rp 20 juta hingga Rp 30 juta. Karena relatif murah, pelanggan motorik juga berasal dari berbagai negara selain Rusia seperti Belarus, Kazakshtan, dan Ukraina.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya