Liputan6.com, Jakarta - Harga emas PT Aneka Tambang (Antam) atau emas Antam menguat ke posisi Rp 626 ribu per gram pada perdagangan Kamis (23/11/2017). Pada perdagangan Rabu kemarin, harga emas Antam ada di posisi Rp 624.571 per gram.
Sementara harga pembelian kembali atau buyback emas Antam juga naik menjadi Rp 559 ribu per gram.
Pembayaran buyback dengan volume di atas satu kilogram (kg) akan dilakukan maksimal dua hari setelah transaksi dengan mengacu pada harga buyback hari transaksi.
Baca Juga
Advertisement
Antam menjual emas dengan ukuran mulai 1 gram hingga 500 gram. Hingga pukul 08.14 WIB, sebagian besar ukuran emas Antam masih tersedia.
Sementara untuk harga emas Antam bercorak batik dengan ukuran 10 gram dipatok Rp 6.376.000 atau Rp 637.600 ribu per gram. Adapun ukuran 20 gram sekitar Rp 12.355.845 atau Rp 637.600 per gram.
Antam juga mengeluarkan emas edisi Idul Fitri. Untuk ukuran 1 gram, dijual di harga Rp 702.000. Ukuran 2 gram, dijual Rp 1.288.000 dan 5 gram dijual Rp 3.062.000.
Berikut daftar harga emas yang dijual Antam:
* Pecahan 1 gram Rp 626.000
* Pecahan 5 gram Rp 2.986.000
* Pecahan 10 gram Rp 5.922.000
* Pecahan 25 gram Rp 14.731.000
* Pecahan 50 gram Rp 29.412.000
* Pecahan 100 gram Rp 58.774.000
* Pecahan 250 gram Rp 146.809.000
* Pecahan 500 gram Rp 293.417.000.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Harga Emas Dunia Menguat
Sebelumnya, harga emas menguat tajam seiring dolar Amerika Serikat (AS) yang tertekan. Selain itu, risalah hasil rapat the Federal Reserve juga mengindikasikan tidak akan agresif menaikkan suku bunga pada 2018.
Jelang rilis risalah the Federal Reserve, harga emas ditransaksikan naik US$ 10,50 atau 0,8 persen menjadi US$ 1.292,20 per ounce. Harga emas ditransaksikan di US$ 1.292,10 usai rilis risalah the Federal Reserve. Kenaikan harga emas pun terbatas dengan hanya naik 0,5 persen atau US$ 6,40 menjadi US$ 1.281 per ounce.
Dari risalah hasil rapat the Federal Reserve pada awal November, menunjukkan ada kenaikan suku bunga dalam jangka pendek. Namun, pejabat the Federal Reserve tetap mempertimbangkan faktor inflasi. The Federal Reserve juga memberikan sinyal kalau kenaikan suku bunga pada 2018 sesuai rencana sebanyak tiga kali.
Dari hasil risalah itu juga menunjukkan kenaikan suku bunga dari 1,25 persen menjadi 1,5 persen pada akhir tahun. The Federal Reserve akan kembali gelar pertemuan pada 12-13 Desember 2017. Namun, jumlah kenaikan suku bunga pada 2018 juga dipenuhi ketidakpastian, mengingat keraguan inflasi akan meningkat.
Sentimen the Federal Reserve tersebut turut membayangi pergerakan harga emas. Suku bunga tinggi menjadi sentimen negatif untuk harga emas.Dolar Amerika Serikat (AS) juga mengangkat harga emas. Indeks dolar AS turun 0,7 persen.
"Momentum dolar AS menjadi kunci pergerakan harga emas pada pekan ini. Apalagi menjelang libur Thanksgiving juga pengaruhi pergerakan harga emas," kata Michael Armbruster, Managing Partner Altavest, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Kamis 23 November 2017.
Analis FXTM, Lukman Otunuga menuturkan, dolar AS melemah usai pimpinan the Federal Reserve Janet Yellen yang cenderung hati-hati memberi pernyatan sehingga memperkuat harapan pasar kalau the Federal Reserve menaikkan suku bunga secara bertahap.
"Yellen memperingatkan menaikkan suku bunga terlalu cepat dapat hamat usaha the Federal Reserve untuk mencapai target inflasi dua persen. Inflasi di AS pun masih tetap rendah pada 2017 dan menjadi misteri," kata dia.
Advertisement