Liputan6.com, Malang - Jumlah pengangguran di Kota Malang rupanya lebih banyak didominasi oleh lulusan Perguruan Tinggi atau sarjana. Kurangnya skill (keterampilan) yang dimiliki membuat para sarjana tersebut cukup sulit dalam memperoleh pekerjaan.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Malang, Yudhi K. Ismawardi mengatakan, saat ini jumlah pengangguran paling banyak memang dari lulusan sarjana.
"Jumlah pastinya masih kami data lagi. Yang pasti dominasi lulusan sarjana," kata dia pada saat pembukaan Job Market Fair di Gedung Balai Merdeka Universitas Merdeka (Unmer) Malang, Rabu, 22 November 2017.
Oleh karena itu, untuk mengurangi angka pengangguran tersebut, pihaknya menggelar job market fair. Kegiatan yang telah digelar keempat kalinya di tahun 2017 ini, diikuti oleh sekitar 80 perusahaan, baik dari Malang maupun luar Malang.
Yudhi pun mempunyai target jika penyelenggaraan job fair kali ini bisa lebih banyak merekrut pekerja. "Job fair sebelumnya bisa merekrut sekitar 600 orang. Targetnya kali ini bisa lebih dari itu," sambungnya.
Baca Juga
Advertisement
Event yang digelar selama tiga hari, yakni mulai tanggal 22-24 November itu dibuka secara langsung oleh Sekretaris Daerah (sekda) Kota Malang Wasto. Dia menyampaikan, gelaran ini cukup ampuh untuk mengurangi jumlah pengangguran.
Apalagi banyak perusahaan yang memang sedang membutuhkan karyawan. "Kalau bisa kurangi pengangguran berapa banyak masih belum tahu. Yang jelas mampu mengurangi," ujarnya.
Sementara itu, Wasto juga memberikan tanggapan terkait banyaknya pengangguran dari kalangan lulusan sarjana. Menurutnya, hal itu dikarenakan masih kurangnya skill para sarjana tersebut untuk menyesuaikan apa yang dibutuhkan oleh perusahaan.
"Makanya kali ini kan juga ada kerja sama dengan perguruan tinggi. Tujuannya untuk memberikan skill tambahan kepada para lulusan sarjana," kata dia.
Baca berita menarik lainnya dari JawaPos.com di sini.
Saksikan video pilihan berikut ini: