Liputan6.com, Jakarta Pembangunan Rumah Sakit di Rakhine, Rohingya, Myanmar, mulai memasuki fase kedua, yang mencakup pembangunan kompleks tenaga medis seperti dokter dan perawat," terang Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Jakarta, dilansir dari AntaraNews, Kamis (23/11/2017).
"Kita sudah masuk untuk membangun fase keduanya, yaitu untuk kompleks dokter dan nurses. Baru nanti fase ketiga adalah main building dari rumah sakit itu," kata Retno usai menghadiri rapat koordinasi tingkat menteri di Kementerian Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan.
Advertisement
Pembangunan rumah sakit tersebut melibatkan pekerja lokal dengan beragam latar belakang agama, agar hubungan antar penganut agama di Rakhine, Rohingya, selanjutnya bisa harmonis dengan terbangunnya rasa saling percaya di tingkat komunal.
"Kita membangun pekerjanya adalah orang-orang lokal dan juga merekrut tenaga kerja sengaja secara campur, jadi ada pekerja Buddha dan Islam. Sehingga, proses trust building pada communal level dengan sendirinya bisa mencair," tambah dia.
Simak juga video menarik berikut:
Bantuan kemanusiaan Indonesia untuk Rohingya
Rumah sakit Indonesia di Rakhine merupakan salah satu wujud bantuan kemanusiaan Indonesia. Pembangunannya dibiayai oleh masyarakat Indonesia, PMI, komunitas Muslim dan Buddha, serta sektor swasta dan Pemerintah Indonesia.
Pembangunan rumah sakit Indonesia tersebut menghabiskan dana sekitar 1,8 juta dolar AS dan melibatkan tenaga kontraktor lokal. Bahan bangunan yang digunakan juga dibeli dari daerah sekitar Myanmar untuk menggerakkan ekonomi setempat. Rumah Sakit Indonesia di Rohingya nantinya akan membuka layanan bagi seluruh lapisan masyarakat.
(Fransiska Ninditya/AntaraNews)
Advertisement