Ilham Lestaluhu: Bertahan dari Kue Pulut dan Air Kelapa Tulehu

Menjadi seperti Rizki Pellu merupakan harapan tersediri bagi Ilham Lestaluhu untuk bisa merubah keadaan ekonomi keluarga.

oleh Vitalis Yogi Trisna diperbarui 23 Nov 2017, 17:05 WIB
Pesepak bola SSB Tulehu Putra, Ilham Lestaluhu melompat saat latihan di Pantai Tial. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Jakarta - Bagi Ilham Lestaluhu (14 tahun), sosok pemain tim nasional Indonesia asal Tulehu, Rizky Pellu adalah panutan. Bukan hanya karena kehebatan gelandang PSM Makassar itu di lapangan, melainkan perjuangan demi menggapai mimpi mengangkat kesejahteraan keluarga di tengah keterbatasan.

Baca Juga

  • Rizki Lestaluhu dan Obat Jiwa yang Terluka di Negeri Tulehu
  • Alghy Nahumarury dan Sepatu Bola Pengejar Mimpi di Tulehu
  • Sani Tawainella, Antara Sepak Bola dan Makna Kehidupan Tulehu

Tulehu, desa di Kecamatan Salahutu, Maluku Tengah, memang tidak pernah berhenti menyumbang bakat-bakat terbaik bagi Timnas Indonesia. Rizky Pellu adalah satu di antara banyak contoh hal tersebut. Keberhasilan Rizky Pellu pun menjadi inspirasi bagi Lestaluhu, yang merupakan keponakan sang pemain. 

"Saya ingin seperti kakak Rizky, yang bisa membanggakan keluarga dan membantu meringankan beban orang tua," ujar Ilham Lestaluhu.

Pesepak bola SSB Tulehu Putra, Ilham Lestaluhu berusaha merebut bola saat latihan di Pantai Tial. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Mimpi Ilham Lestaluhu terekam ketika Rizky Pellu mengawali karier dalam dunia sepak bola di Tulehu. Biasanya, setelah berlatih di Lapangan Matawaru, pemain yang kariernya melejit bersama Mitra Kukar itu sering berkunjung ke rumah Ilham.

"Dulu sehabis latihan Rizky selalu mampir ke rumah saya untuk makan, setelah itu dia baru pulang karena rumahnya agak jauh dari Lapangan Matawaru," kenang Hasanah Tawainella, ibunda Ilham Lestaluhu.

Pesepak bola SSB Tulehu Putra, Ilham Lestaluhu dibekali kelapa sebelum latihan oleh sang ayah. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Hasanah bekerja sebagai penjual kue, sedangkan suaminya pengendara ojek. Di tengah aktivitas mencari secercah rejeki dari pekerjaan tersebut, mereka tidak lupa memberikan dukungan besar kepada Ilham, meski hanya sekadar memberikan air kelapa agar putranya dapat bertahan di tengah keterbatasan.

"Terkadang, saya merasa bangga punya anak yang sangat baik kepada orang tua, tetapi terkadang juga bingung karena saya tidak bisa berbuat banyak untuk membantu Ilham jadi pemain bola," kata Hasanah.


Kue Pulut Siram

Keprihatian sang ibu lantas tidak membuat Ilham menyerah berjuang menjadi pesepak bola nomor satu. Justru ia sadar, keluarga adalah prioritas utama. Sebelum berangkat berlatih, Ilham tetap menyempatkan diri membantu memasak kue pulut siram (jenis makanan khas Maluku), yang menjadi sumber penghasilan sang ibu.

Bahkan, ia sering terlambat latihan karena membantu berjualan kue keliling kampung. "Saya kasihan kalau ibu jualan sendirian karena bapak kerja menarik ojek. Saya anak laki-laki paling tua, jadi harus bisa membantu ibu," tuturnya. 

Tanggung jawab besar kepada keluarga menjadi pelecut bagi Ilham Lestaluhu untuk terus bersemangat berlatih. Ilham adalah satu di antara bakat-bakat sepak bola terbaik di Tulehu, yang akan mencoba peruntungan dalam Liga Remaja UC News, yang digagas anak perusahaan Alibaba Group, UC.

Pesepak bola SSB Tulehu Putra, Ilham Lestaluhu bermain bola di tepi Pelabuhan Tulehu. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Melalui turnamen tersebut, Ilham berkesempatan mewujudkan asa menjadi pemain profesional, seperti para bintang yang lebih dulu meneruskan kilau tradisi Tulehu, termasuk satu di antaranya Rizky Pellu. Dari turnamen itu pula, ia berharap dapat membayar air kelapa atau kue pulut yang diberikan orang tuanya dengan menyejahterakan hidup mereka. 

Baca artikel sebelumnya: 

Saleh Al'Ayubi Pary, Mutiara Tulehu yang Menatap Eropa

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya