PDIP: Maju Pilkada Jatim, Emil Dardak Langgar Kode Etik

Emil Dardak disebutnya sosok kader muda yang berpotensi menjadi orang besar.

oleh Ika Defianti diperbarui 23 Nov 2017, 18:34 WIB
Khofifah Indar Parawansa (kiri) bersama Emil Elistyanto Dardak melambaikan tangan usai menerima surat rekomendasi Cagub dan Cawagub Jawa Timur pada Pilkada 2018 dari Partai Golkar di Jakarta, Rabu (22/11). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Bidang Dewan Kehormatan DPP PDI Perjuangan Komarudin Watubun menyesalkan pilihan Bupati Trenggalek, Emil Dardak untuk maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Timur (Jatim) 2018 bersama Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa. Apalagi Emil merupakan salah satu muridnya saat mengikuti sekolah kepala daerah.

"Itu yang kita sesalkan, kebetulan kemarin dia selah satu murid saya, dia ikut proses sekolah kepala daerah," kata Komarudin di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (23/11/2017).

Bahkan menurut dia, Emil Dardak telah melanggar kode etik partai dengan majunya di perhelatan lima tahunan itu. Padahal dia telah menjadi anggota partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri.

"Jelaslah (melanggar), masa sama-sama sudah dapat kartu tanda anggota (KTA) PDI Perjuangan tiba-tiba terima partai lain. Dari segi ukuran etika tidak pantas," papar dia.

Kendati begitu, Komarudin menyatakan Emil Dardak merupakan sosok kader muda yang berpotensi menjadi orang besar. Namun sosok pemimpin tidak cukup dengan bermodalkan kecerdasan semata.

 


Pecat Emil Dardak

"Tapi juga harus punya prinsip teguh untuk membangun bangsa," ujar dia.

Tak hanya itu, Komarudin juga menyatakan partai akan memecat Emil ketika sudah resmi mendeklarasikan diri maju di Pilgub Jatim.

"Kalau sudah resmi mendaftar di KPU, maka partai memecat yang bersangkutan. Tidak mungkin satu orang memiliki dua keanggotaan," jelas Komarudin.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya