Liputan6.com, Jakarta Sebuah kebijakan baru terkait majalah porno kini tengah menjadi perbincangan hangat di Jepang. Aturan ini menyusul keluhan para wanita yang risih dengan majalah porno yang dijual di toko atau gerai di Jepang.
Seperti dimuat laman Rocketnews24, Kamis (23/11/2017), kebijakan pun berlaku dalam waktu singkat dan berisikan bahwa per 1 Desember 2017, seluruh toserba di 43 lokasi atau 2.200 Mini Stop di Chiba City tidak lagi menjual majalah porno.
Advertisement
Perusahaan tersebut mengatakan, kebijakan ini bukan hanya tanggapan atas keluhan wanita, melainkan juga pelanggan lain yang datang membawa anak untuk membeli makanan siap saji.
"Dengan semakin banyaknya pelanggan yang mengeluhkan kehadiran majalah dewasa, Mini Stop mulai mendiskusikan kemungkinan menghentikan penjualan majalah porno di bulan Mei, dan setelah beberapa bulan melakukan musyawarah, kami mengumumkan keputusannya pada tanggal 21 November," tulis perusahaan Mini Stop.
Simak video menarik berikut:
Toko Mini Stop disebut menjadi pionir
Toko Mini Stop disebut menjadi pionir toko yang menyingkirkan majalah porno dari jangkauan masyarakat. Hal ini juga ternyata didukung oleh Wali Kota Chiba, Toshihito Kumagai.
"Ini kesempatan, bahwa secara sukarela mereka harus mengaburkan sebagian sampul majalah (porno), namun sulit karena kami tahu akan memengaruhi pendapatan mereka. Tapi dalam menyelidiki kemungkinan itu, Mini Stop telah memperluas upayanya untuk menciptakan tempat berbelanja nyaman," katanya.
Asosiasi Penerbit Majalah Jepang sempat mengkritik saran Dewan Kota ini. Namun, pihak Mini Stop mengatakan bahwa majalah dewasa hanya menyumbang lima persen pendapatannya. Dan hal ini, kata mereka, tidak sebanding dengan keluhan pelanggan.
Hasilnya, aturan tegas dibuat sehingga pembeli bisa nyaman makan dan berbelanja.
Advertisement