Liputan6.com, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengapresiasi Festival Media yang diselenggarakan oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI) sebagai ajang untuk memerangi konten negatif di Indonesia.
Dalam pidatonya di acara yang digelar Kamis (23/11/2017) ini, Rudiantara mengatakan bahwa perkembangan teknologi internet juga turut mendorong perkembangan platform industri media. Demikian pula audiensinya.
Namun, tak dapat dimungkiri bahwa kemajuan teknologi juga berpotensi memberikan dampak negatif terhadap penyebaran konten-konten negatif yang memerlukan kewaspadaan masyarakat.
Baca Juga
Advertisement
“Kita punya kepentingan yang sama, yaitu memerangi penyebaran konten negatif, seperti hoax,” ungkap pria yang karib disapa Chief RA ini.
Sekadar informasi, Festival Media merupakan kegiatan yang mempertemukan kalangan media dan jurnalis dengan publik. Tujuan acara ini adalah memantau perkembangan media, kebebasan berekspresi, dan demokrasi di Indonesia.
Adapun, Festival media terdiri dari dari rangkaian seminar, workshop, lomba, dan pemutaran film. Menurut Rudiantara, AJI dapat menjadi garda terdepan untukmenjaga independensi kalangan jurnalis.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan masyarakat Indonesia dapat berperan untuk memberikan kesadaran terhadap konten negatif dengan mendorong konten-konten positif. Indonesia dinilai membutuhkan kekuatan nasional dengan menumbuhkan kemampuan dan daya saing nasional untuk memajukan Indonesia ke depan.
“Kalau konten negatif tidak dihalau dan konten positif kurang terproduksi dan diserap oleh masyarakat kita, bisa dipastikan itu akan mempengaruhi kemampuan dan daya saing nasional. Makanya, saya berharap jurnalis Indonesia turut mendukung penyebaran konten positif untuk merespon tantangan tersebut,” jelasnya.
“Saya sangat menghormati indenpendensi AJI. Selamat kepada AJI menyelenggarakan acara dengan baik, terutama dengan semangatnya yang egaliter,” tambah Rudiantara.
Berantas Konten Negatif Pakai Sistem Crawling
Menurut Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika (Aptika) Kemkominfo Semuel Abrijani Pangerapan, pihaknya menemukan sebanyak 28-30 juta konten negatif di internet.
Dari jumlah itu, baru 800 ribu konten yang telah diblokir oleh pemerintah. Salah satu alasannya karena semua masih dilakukan dengan cara manual.
Kendati demikian, Kemkominfo bakal memberlakukan sistem sensor baru yang disebut crawling untuk mencari konten negatif berdasarkan keyword.
"Rencananya akan menerapkan crawling system yang mencari--konten negatif--secara otomatis. Baru terpasang tahun ini dan Januari 2018 akan mulai berjalan," kata pria yang biasa disapa Semmy di SCTV Tower, Jakarta, Senin (13/11/2017).
Semmy mengatakan, crawling bukanlah sebuah sistem baru. "Mulanya kan orang-orang yang mencari konten negatif, nah crawling ini satu metode yang jaman dan sudah dilakukan. Misalnya perusahaan-perusahaan konsultan yang melakukan crawling untuk membaca konten-konten di internet," tutur Semmy.
(Cas/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement