SPBU Berhak Tolak Konsumen dengan Knalpot Kustom

YLKI mendukung rencana PT Pertamina (Persero) untuk menolak kendaraan yang menggunakan knalpot tidak standar di SPBU.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 24 Nov 2017, 06:00 WIB
Ilustrasi mengisi bahan bakar di SPBU.(Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mendukung rencana PT Pertamina (Persero) tidak melayani kendaraan yang menggunakan knalpot tidak standar saat mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

Ketua Harian YLKI Tulus Abadi mengatakan, ‎Pertamina boleh melarang konsumen mengisi BBM di SPBU, jika membahayakan keselamatan. Hal tersebut sama seperti melarang merokok dan menggunakan telepon seluler (ponsel) saat mengisi BBM di SPBU.

"Pertamina atau SPBU boleh mengatur sesuatu yang kira-kira bahaya, jadi ya enggak masalah," kata Tulus, di Jakarta, Kamis (23/11/2017).

 

Tulus pun mendukung rencana Pertamina, tidak melayani konsumen mengisi BBM di SPBU, jika kendaraannya menggunakan knalpot tidak standar. Lantaran hal ini untuk menjaga keselamatan.

"Justru kaya begitu harus dilarang karena menyangkut keselamatan publik. Bukan hanya menyangkut keselamatan dirinya atau orang lain, tapi juga keselamatan lingkungan," papar Tulus.

Tulus melanjutkan, penggunaan knalpot bising juga telah dilarang pihak Kepolisian, sehingga jika masyarakat pengguna knalpot bising tidak terima dengan kebijakan tersebut, harus mengganti knalpot sesuai standar. "Kalau dia enggak mau dilarang ya ganti knalpot sesuai aturan. Itu polisi juga melarang knalpot-knalpot seperti itu," tutur Tulus.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Deteksi Kerusakan Mesin dari Warna Asap Knalpot

Sebelumnya mobil-mobil terbaru memang sudah dilengkapi dengan fitur-fitur yang canggih. Namun bukan berarti mobil tersebut bebas dari risiko kerusakan, karena yang bertanggung jawab untuk menjaga mobil dalam keadaan prima adalah sang pemilik.

Nah, Anda juga dapat mendeteksi kerusakan mesin sendiri. Dilansir Autoevolution, Selasa 4 Juli 2017, Anda bisa mendeteksi masalah pada ruang mesin dari warna asap yang dihasilkan knalpot.

Jika knalpot mengeluarkan asap berwarna putih, pada mesin bensin ini menandakan adanya air yang mengalir di sistem knalpot. Ini artinya masalah di paking kepala silinder. Pada mesin diesel, bisa saja terdapat permasalahan pada timing pompa bahan bakar.

Asap knalpot berwarna kebiruan menandakan tercampurnya oli pada ruang bakar. Jika asap terlihat saat berakselerasi, atau mesin dinyalakan, ini menandakan ring piston perlu diganti secepatnya.

Asap berwarna hitam memberikan informasi tidak sempurnanya pembakaran, pada mesin bensin biasanya disebabkan oleh campuran bahan bakar yang terlalu banyak, sehingga mesin perlu disetel kembali. Sedangkan pada mesin diesel lama, asap berwarna hitam bisa akibat pembakaran. Hanya saja, mesin diesel modern harus diperiksa jika mengeluarkan asap hitam pekat.

Sedangkan asap berwarna abu menandakan beberapa gejala, seperti rusaknya katup PCV (Positive Crankcase Ventilation) hingga rusaknya kepala silinder. Warna abu bisa berasal dari tercampurnya oli dan radiator coolant ke dalam ruang pembakaran. Anda bisa memastikan dengan mengecek air radiator, periksa apakah terdapat oli atau tidak. Jangan lupa untuk memeriksanya pada saat mesin berada dalam kondisi dingin.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya