Ini Alasan Properti Cocok Jadi Investasi Dana Pendidikan Anak

Ketika belum memiliki anak atau anak masih kecil, persoalan pendidikan mungkin belum terasa.

oleh Arthur Gideon diperbarui 25 Nov 2017, 06:00 WIB
Pengamat properti Panangian Simanungkalit mengapresiasi langkah bisnis Grup Lippo yang membangun kota baru di daerah Cikarang.

Liputan6.com, Jakarta - Anda baru saja dikaruniai bayi? Selamat, ya.

Sudah pasti ini saat-saat yang membahagiakan. Anda pasti tengah senang-senangnya bercengkerama dan menimang-nimang si mungil yang cantik atau ganteng. Anda ingin melampiaskan kebahagiaan yang membuncah dengan memberikan segala yang terbaik untuk si buah hati.

Tak heran jika fokus keuangan Anda pun tertuju penuh pada kebutuhan-kebutuhan si kecil.

Memberikan susu merek terbaik, sepatu dan baby clothes branded, hingga berbagai mainan bayi terbaru yang tidak bisa dibilang murah. Ke dokter juga harus dokter spesialis anak terbaik. Pokoknya semua-semua kebutuhan bayi harus yang terbaik.

Tidak ada yang berhak dan boleh melarang ekspresi kebahagiaan dan kecintaan Anda yang membuncah. Namun Anda mesti ingat untuk mempersiapkan sebuah kebutuhan jangka panjang yang maha penting untuk masa depan si kecil.

Yup, betul, pendidikannya! Dana pendidikan tepatnya. Biaya pendidikan anak merupakan salah satu komponen wajib dalam daftar investasi keluarga. Ini harus dipersiapkan jauh-jauh hari.

Yang Anda mesti camkan, satu-satunya waktu yang paling baik untuk mulai menabung atau mengalokasikan dana pendidikan anak adalah ketika si kecil baru lahir. Bahkan akan lebih baik lagi saat Anda baru menikah dan memutuskan untuk memiliki anak.

Ketika belum memiliki anak atau anak masih kecil, persoalan pendidikan mungkin belum terasa. Namun saat si buah hati mulai sekolah nanti, Anda baru akan merasakan beban ekonomi yang semakin berat dari tahun ke tahun.

Karena itu kalau tidak dipersiapkan sejak awal, Anda bisa kerepotan ketika waktunya tiba. Maklumlah kenaikan biaya pendidikan di Indonesia selalu bertambah besar dari waktu ke waktu.

Alasan properti cocok untuk lindungi dana pendidikan

Seperti dikutip dari Danaxtra.com, Sabtu (25/11/2017), tak harus dalam bentuk tabungan atau asuransi pendidikan, Anda bisa memikirkan alternatif dana pendidikan anak dalam bentuk investasi properti. Pilihannya bisa dalam bentuk rumah atau beli tanah.

Jika saat ini Anda sedang memegang kelebihan uang, tidak ada salahnya Anda mulai mencari-cari informasi tanah yang akan djual atau kompleks perumahan baru yang akan dibuka.Jika Anda punya cukup dana, lakukan pembelian secara tunai.

Jika uang Anda belum cukup, Anda masih bisa mengusahakan kekurangannya melalui KPR.

Sebagai sebuah investasi jangka panjang, membeli rumah atau tanah merupakan strategi yang cukup aman untuk melindungi perencanaan biaya pendidikan anak Anda kelak.

Dua jenis investasi ini hasilnya cukup besar, meski baru bisa dinikmati dalam waktu panjang. Anda bisa membeli properti dengan perhitungan akan menjualnya 7 atau 10 tahun mendatang saat harganya sudah tinggi.

Kendati jangkanya panjang, dengan investasi properti Anda akan jauh lebih mudah mendapatkan uang tanpa harus bersusah payah melakukan beberapa pekerjaan berat lainnya. Walalupun didiamkan, harga property akan tetap naik secara otomatis. Anda tidak perlu melakukan berbagai trik khusus.

Properti juga bisa dijadikan asset. Ia bisa dijadikan agunan untuk mengajukan kredit ke bank dan risikonya juga tidak terbilang besar.

Selain itu, investasi properti juga menjanjikan keamanan untuk menjaga stabilitas keuangan. Terutama untuk menjaga dampak inflasi yang semakin lama semakin tinggi. Perihal ini, Anda tinggal melihat alasan mengapa banyak investor memilih sektor properti untuk menyelamatkan kekayaan mereka dari gerusan inflasi.

Sementara properti belum terjual, Anda bisa memberikannya nilai tambah untuk mendapatkan pemasukan bulanan. Misalnya disewakan atau dijadikan tempat usaha. Hasilnya bisa Anda manfaatkan untuk kebutuhan bulanan pendidikan Anak, atau untuk biaya perawatan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 


Cocok untuk persiapan biaya pendidikan yang tinggi

Tanah atau rumah adalah jenis properti yang sangat potensial. Dua jenis investasi tersebut akan selalu naik setiap tahun asal letaknya strategis dan bukan daerah banjir. Namun kenaikan secara drastis, baru akan terjadi jika dijual kembali setelah lewat 10 tahun.

Perkiraan inilah yang membuat investasi properti cocok dialokasikan sebagai back up biaya pendidikan tinggi anak. Namun ini juga berarti, properti harus Anda beli ketika anak masih kecil. Anda bisa menghitungnya sebagai persiapan untuk biaya ketika ia masuk perguruan tinggi kelak.

Hanya saja, Anda mesti ingat sekali lagi bahwa properti bukan barang yang bisa djual dalam waktu cepat. Menjual properti tidak semudah menjual emas. Tidak mungkin Anda menjualnya dalam hitungan hari. Bisa berbilang bulan, bahkan tahunan untuk mendapatkan pembeli dan harga yang cocok.

Karena itu, usahakan sebisa mungkin agar waktu penjualan properti dan pengeluaran biaya pendidikan jangan terlalu dekat waktu jual propertynya. Ada kekhawatiran saat dana tersebut diperlukan properti belum terjual.

Lebih baik beli tanah atau rumah?

Salah satu kelebihan memilih investasi tanah adalah Anda tidak perlu mengeluarkan dana tambahan yang terlalu besar untuk biaya perawatan. Kondisi ini sangat berbeda dengan jika Anda memiliki property dalam bentuk rumah, apartemen, ruko atau kantor. Properti yang sudah dilengkapi bangunan sudah tentu membutuhkan biaya dan perawatan khusus secara berkala.

Informasi di kalangan investor, investasi tanah memiliki kenaikan capital gain yang lumayan tinggi. Umumnya presentasenya berkisan 20 persen-25 persen.

Namun angka tersebut tentu tergantung lokasi tanahnya. Jika tanah Anda berada di daerah berkembang dalam artian dengan akses dan infrastruktur di wilayah itu terus dibangun, dalam beberapa tahun kenaikan gainbisa saja mencapai 100 persen hingga 200 persen.

Namun sebaliknya, jika tanah itu berada di daerah yang kurang bersinar, maka bisa jadi kenaikan gain tidak mencapai angka pada umumnya. Maka akan sangat bagus jika Anda mendapatkan informasi tentang lahan di daerah terpencil yang memiliki prospek pengembangan bagus ke depannya.

Di sisi lain, Anda tidak bisa mengharapkan tambahan pemasukan jika tanah Anda hanya dirawat sekadarnya. Tanah yang dibiarkan kosong selama bertahuaan-tahun tidak akan menghasilkan pemasukan apapun. Padahal Anda tetap harus mengeluarkan biaya untuk membayar pajak, dan biaya penjaga jika lokasinya jauh dari tempat tinggal.

Perihal ini Anda mesti waspada, tanpa dijaga patok batas tanah bisa digeser orang sehingga mengurangi luas tanah yang Anda miliki. Karena itu jika ada rezeki berlebih, alangkah baiknya jika Anda membangun fondasi batas atau pagar di garis batas tanah Anda.

Jika yang Anda pilih adalah membeli rumah atau apartemen, biaya yang anda keluarkan jelas lebih besar lagi. Bukan hanya dari harga belinya yang lebih tinggi ketimbang membeli tanah, Anda juga perlu mengalokasikan dana rutin untuk perawatan.

Rumah yang tidak terawat akan cenderung rusak sehingga menjatuhkan harga jual. Karena itu Anda harus selalu memastikan bangunan property Anda dalam keadaan baik-baik dan tidak terjadi kerusakan apapun sampai tiba waktunya untuk dijual kelak, agar harganya optimal.

(Baca juga : kelebihan dan kekurangan antara beli rumah atau apartemen)

Sementara belum akan dijual, sebenarnya Anda sudah bisa memberikan nilai tambah terhadap rumah investasi tersebut. Misalnya dengan menjadikannya sebagai ruko, cafe, disewakan, atau dijadikan rumah kos. Banyak peluang yang bisa Anda tempuh untuk menggali potensi ekonomis properti Anda.

Sementara Anak belum butuh biaya terlalu besar, hasil sewa itu bisa Anda manfaatkan sebagai biaya pendidikan bulanan. Atau setidaknya untuk menutup biaya perawatan. Atau kalau Anda membelinya melalui KPR, hasil sewa itu bisa untuk membayar cicilan KPR-nya.

Oke, selamat berburu properti.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya