Liputan6.com, Brescia - Kegagalan Valentino Rossi menjuarai MotoGP sudah menciptakan tradisi, yakni tanda tanya terkait partisipasinya di balapan kuda besi. Tapi, baru-baru ini The Doctor mengaku takut gantung helm.
Dilema Rossi cukup beralasan. Dia menghabiskan mayoritas waktu hidupnya di dunia balap motor. Namun, Rossi merasa sudah tidak mampu bersaing.
Baca Juga
Advertisement
MotoGP 2017 merupakan kampanye terburuknya bersama Yamaha. Di sana dia tertinggal 90 angka di belakang sang juara Marc Marquez pada klasemen akhir.
Rumor terakhir menyatakan Rossi bakal menentukan nasib hingga balapan di Mugello. Jika impresif, pembalap asal Italia tersebut mengindikasikan bakal terus berjuang.
Legenda dunia balap motor, Giacomo Agostini, angkat bicara mengenai situasi Rossi. Dia mengerti apa yang dirasakan pemilik nomor 46 itu. Sebab, cepat atau lamat, pembalap harus pensiun.
"Valentino menyukai ajang balap roda dua, dia suka memacu kecepatan. Tapi ia juga benar mengatakan lebih baik berhenti setelah 5-6 balapan MotoGP," ungkap Agostini dikutip Motori.
Vinales Memainkan Peran
Efek Maverick Vinales juga akan memengaruhi masa depan Rossi. Jika pembalap yang dikenal dengan julukan Top Gun itu konsisten di posisi terdepan, bisa jadi Rossi segera meninggalkan dunia balap motor.
"Saya tahu ini sulit. Saya juga merasakannya ketika para kolega mengatakan saya sudah selesai," tutur Agostini.
Advertisement
Rossi di MotoGP
Rossi terakhir kali menjuarai MotoGP pada 2009. Sejak itu capaian terbaiknya adalah menduduki posisi dua edisi 2014, 2015, dan 2016.
Dia tercatat menjadi tujuh kali juara MotoGP pada 2001, 2002, 2003, 2004, 2005, 2008, 2009. (David Permana)