Liputan6.com, Jakarta Merayakan ulang tahunnya ke-130, brand aksesori dan tas kulit Braun Buffel menghadirkan The Buffel Art Project. The Buffel Art Project adalah cerminan dua filosofi mengolaborasikan antara fashion dan seni.
The Buffel Art Project yang digagas tas kulit asal Jerman ini melibatkan 20 seniman Indonesia. Para seniman tersebut menunjukkan kebolehannya dengan menghiasi Buffy, maskot Braun Buffel yang terbuat dari kayu.
Advertisement
Kolaborasi fashion dan seni karya para seniman tersebut nantinya akan dijual untuk kepentingan amal dan didonasikan kepada UNICEF. "Seluruh hasil penjualan akan kami donasikan untuk membantu anak-anak di pelosok Indonesia yang membutuhkan bantuan dari sisi edukasi," ujar Country Head Braun Buffel Indonesia Musniarni Massewa di sela acara Buffel Art Project di Plaza Senayan, Jakarta Selatan, akhir pekan lalu.
Siapa saja 20 seniman yang terlibat? Mereka hadir dengan latar belakang yang berbeda. Mulai dari pelukis, penjahit, hingga desainer visual.
Di antaranya Ratna Pribadi, Alex Abbad, dan Abenk Alter. Di tangan Ratna Pribadi, Buffy hadir dengan eksplorasi batik jumputan.
Sementara Buffy karya Rony Onyx Rahadian dihiasi coretan bergaya graviti. Tak hanya di Indonesia, Buffel Art Project juga berlangsung di sejumlah negara dengan visi dan misinya yang sama.
Hadir dengan Gaya Lebih Muda
Dikenal dengan produk kulit berdesain klasik, Braun Buffel melakukan inovasi di ulang tahun ke-130. Darai sisi imej merek serta desain baru untuk memikat selera kalangan muda.
Berbagai produk kekinian kini telah hadir yang terinspirasi oleh anak muda Indonesia dengan gaya dinamis dan aktif. Seperti ransel dengan warna cerah untuk olahraga atau traveling.
Serta tas kecil dengan tali panjang untuk ke pesta. Braun Buffel juga meluncurkan jam tangan serta kacamata hitam untuk pria dan wanita.
Advertisement