Liputan6.com, Jakarta - Banyak orang ingin bisa menduduki kursi pimpinan atau bos dalam sebuah perusahaan. Tapi tidak semua memiliki kemampuan yang dibutuhkan.
Loyalitas pegawai akan muncul jika Anda mampu menjadi pemimpin yang baik. Persepsi masing-masing orang tentang kriteria seorang pemimpin mungkin tidak sama. Namun secara umum, seseorang akan bisa menjadi pemimpin favorit bila memiliki enam hal berikut.
Baca Juga
Advertisement
Dilansir dari Themuse.com, Senin (27/11/2017) berikut cara yang bisa Anda lakukan biar bisa disenangi bawahan:
1. Komunikatif dan terbuka
Komunikasi dalam dunia kerja semestinya dilakukan dua arah. Dialog itu membutuhkan keterbukaan, baik dari atasan maupun bawahan.
Dari sisi atasan, sikap komunikatif dan terbuka akan mendekatkan hubungan Anda dengan bawahan. Bisa dimulai dari yang simpel, seperti menyapa saat bertemu di lift. Atau ikut makan siang bersama mereka, sesekali traktir anak buah akan hubungan kian erat.
2. Hargai pendapat bawahan
Sikap sewenang-wenang atasan terhadap bawahan sama sekali tidak direkomendasikan. Bagaimanapun, harus ada kerja sama timbal balik antara atasan dan bawahan. Tak peduli sehebat apa pun kita, input atau pendapat dari bawahan perlu didengar.
3. Bertanggung jawab
Sifat lain yang harus Anda miliki adalah tanggung jawab yang tinggi. Menjadi pemimpin berarti Anda harus berani menanggung apa pun hasil akhir dari segala keputusan yang telah diambil. Anda juga harus siap pasang badan apabila ada anggota tim yang terkena masalah.
Selanjutnya
4. Tidak pelit
Orang suka hadiah dan orang-orang yang memberikan hadiah. Jadi, ambil keuntungan ini sebagai sumber kebahagiaan dan motivasi pegawai.
Sisihkan waktu untuk memberikan hadiah dan penghargaan bagi tim apabila mereka bisa mencapai target yang ditentukan. Orang-orang yang bekerja menjadi bawahan Anda pun akan lebih senang.
5. Tak hanya memimpin, tetapi juga melatih
Sebagai pimpinan sebuah bisnis, Anda harus bisa mengajar, mendorong, dan mengkoreksi pegawai. Pimpinan tak ubahnya seorang pelatih. Sisi sportivitas juga diperlukan.
Misal, ketika Anda harus memberi tahu atau mengoreksi bawahan di mana letak kesalahan mereka, Anda pun juga harus mau mengakui jika Anda telah melakukan kesalahan
6. Meminta maaf apabila salah
Mengakui kesalahan adalah penting, tetapi yang lebih penting adalah meminta maaf secara tulus. Permintaan maaf memiliki kekuatan yang dahsyat dan menimbulkan rasa empati, dan penghargaan. Dengan begini, Anda pun bisa memberi contoh pada pegawai yang lain.
Advertisement