Liputan6.com, Jakarta - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) melalui anak usahanya, PT Telekomunikasi Indonesia Internasional (Telin) resmi mengakuisisi TS Global Network Sdn Bhd (TSGN), perusahaan penyedia layanan komunikasi satelit Malaysia. Telin mencaplok mayoritas kepemilikan saham milik TSGN.
Kesepakatan perjanjian jual beli saham bersyarat dilakukan oleh Direktur Utama Telin Faizal R Djoemadi, CEO TSGN Kent Ho, dan para pemegang saham TSGN, serta disaksikan oleh Direktur Wholesale & International Service Telkom Abdus Somad Arief dan Chairman TSGN Datuk Hod Parman, di Cyberjaya, Malaysia, Jumat (24/11/2017).
Baca Juga
Advertisement
Direktur Utama Telin, Faizal R Djoemadi mengatakan pihaknya membutuhkan mitra yang berpengalaman di pasar regional. Oleh karena itu, akuisisi terhadap TSGN dinilai dapat memperluas pasar komunikasi satelit, baik di Malaysia maupun kawasan regional lainnya.
"Akuisisi ini sejalan dengan visi Telin, yakni menjadi Global Digital Hub. Kami harap ini dapat memberikan nilai tambah Telin ke pasar enterprise di regional, khususnya Malaysia, Brunei, dan Myanmar," ujarnya dalam keterangan resmi kepada Tekno Liputan6.com.
Sementara, Direktur Wholesale & International Service Telkom Abdus Somad menambahkan, sinergi dengan TSGN adalah langkah strategis untuk mengembangkan bisnis satelit di kawasan Asia Pasifik.
"Ini akan membuka peluang kami mewujudkan cita-cita untuk masuk top 3 penyelenggara satelit di Asia," tuturnya.
TSGN merupakan perusahaan penyedia layanan Very-Small-Aperture Terminal (VSAT) terbesar di Malaysia yang memiliki pelanggan korporasi dari berbagai sektor, mulai dari perkebunan, pertambangan, pemerintahan, hingga perbankan.
Mengurangi Ketergantungan Satelit Asing
Sebelumnya, Abdus yang karib disapa Asa sempat menyebutkan bahwa Indonesia masih akan membutuhkan satelit, mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar dengan lebih dari 17.000 pulau di seluruh Indonesia. Pembangunan jaringan seluler dan serat optik masih dirasa sulit untuk menjangkau daerah terpencil.
Meski tidak digunakan end-user secara langsung, satelit merupakan jaringan backbone atau pendukung jaringan seluler dan serat optik. Cakupan satelit sangat luas dan memperkuat pengiriman jaringan telekomunikasi kepada masyarakat.
"Indonesia butuh satelit jangka panjang karena banyak sekali daerah di Indonesja yang harus di-cover. Makanya, kita harus menantang diri sendiri untuk membuat (satelit) dengan tangan sendiri. Tentu butuh waktu," paparnya
Selain mengkover wilayah Indonesia yang begitu luas, menurut Asa, pembangunan satelit juga merupakan upaya untuk mengurangi ketergantungan terhadap penyedia satelit asing dan menegakkan kedaulatan negara.
(Cas/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut:
Advertisement