Donnarumma Curhat Soal Perjalanan Kariernya Bersama AC Milan

Donnarumma merasa optimistis AC Milan akan menuai hasil bagus.

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 24 Nov 2017, 18:45 WIB
Gianluigi Donnarumma (EPA/SIMONE ARVEDA)

Liputan6.com, Milan - Kiper AC Milan Gianluigi Donnarumma merasa optimistis timnya akan menuai hasil yang bagus. Meski pada awal musim ini performa AC Milan belum juga membaik.

"Ini skuat telah berubah banyak," kata Donnarumma dalam situs resmi UEFA. "Pemain hebat dibeli di musim panas, kami tahu tidak mudah bagi mereka untuk menyesuaikan diri dengan tepat."

"Kami tim yang sangat muda dan ada bakat di sini. Saya pikir Milan memiliki masa depan yang cerah di depannya," ujarnya.

AC Milan akhirnya sukses memastikan langkah ke 32 besar Liga Europa. Kemenangan 5-1 atas Austria Wien memantapkan posisi mereka di punca klasemen Grup D.

Usai pertandingan, pelatih AC Milan Montella pun memuji pemainnya yang tampil luar biasa. Namun, mantan penyerang andal ini menyebut, lolosnya AC Milan ke 32 besar Liga Europa sebenarnya hanya target minimum mereka di Liga Europa. Target utama, tentu saja mereka ingin juara.


Penggemar Berat

Vincenzo Montella merasa lega setelah Gianluigi Donnarumma memutuskan bertahan di AC Milan. (doc. AC Milan)

Donnarumma menyebut Eropa adalah tempat dimana Milan pantas berada. Dan, saat Milan bermain di Liga Europa, Donnarumma mengaku merasa bangga.

Meski berasal dari Campania, pemain internasional Italia ini, sangat mendukung Milan. "Saya selalu menjadi penggemar berat Milan. Dan, saya selalu bermimpi bermain untuk Milan sejak masa kecil," katanya.

"Jadi sekarang saya merasa terhormat menjadi bagian dari ini dan saya akan memberikan segalanya untuk klub ini. Aku sangat bangga memakai kaos ini. "


Tak Percaya

Kiper AC Milan, Gianluigi Donnarumma tampak kecewa setelah gagal menghadang penalti pemain Juventus, Paulo Dybala pada lanjutan Serie A di Juventus stadium, Turin, (10/3/2017). Juventus menang 2-1. (Andrea Di Marco/ANSA via AP)

Donnarumma terkenal karena debutnya melawan Sassuolo pada usia 16. Ia pun masih belum percaya dengan kejadian itu.

"Saya memulai dengan [Sinisa] Mihajlovic sebagai kiper ketiga. Sejak itu, saya selalu berlatih dengan baik."

"Kemudian suatu hari dia memanggil saya ke ruang ganti dan memutuskan untuk memainkan saya. Saya merasa siap, saya tidak takut bermain," tuturnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya