Sebelum Pemberian Nama Marga, Saat Kahiyang Tiba di Rumah Mertua

Kedatangan Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution tiba di rumah mertua di Medan disambut hangat.

oleh Gabriel Abdi Susanto diperbarui 24 Nov 2017, 17:31 WIB
Untuk acara di Medan ini sudah dimulai sejak awal pekan lalu, yakni pemberian marga Siregar untuk Kahiyang, dan dilanjutkan dengan acara prosesi Manopot Horja (24-25 November 2017) dan Resepsi (26 November 2017). (doc.media center Medan)

 

Liputan6.com, Jakarta Kedatangan Kahiyang Ayu ke rumah orang tua Bobby Nasution pada Minggu, 19 November disambut secara adat dengan upacara yang disebut dengan haroan boru. Begitu Bobby dan Kahiyang Ayu tiba di depan pintu rumah orang tua Bobby, pasangan baru ini disambut oleh Ibu Ade Hanifah Siregar, Ibunda Bobby.

Sang Ibu lalu menuntun Kahiyang Ayu dan Bobby masuk rumah dan mereka dipersilakan duduk di tempat yang sudah disediakan. Di pintu rumah telah disiapkan berbagai jenis tumbuhan, antara lain batang pisang yang harus diinjak Kahiyang ketika memasuki rumah.

H Pandapotan Nasution SH Gelar Patuan Kumala Pandapotan seperti dikutip dalam "Buku Saku Perkawinan Bobby-Kahiyang" yang ditulisnya menyebutkan makna batang pisang dan tumbuhan lain yang ada di pintu rumah merupakan lambang keinginan agar kehadiran Kahiyang Ayu di rumah mertuanya membawa suasana kesejukan dan kedamaian. Itu sebabnya batang pisang dan tumbuhan lain disebut dengan istilah "dingin dingin".

Usai duduk di atas amak lampisan, tikar adat yang terdiri dari beberapa lapis, Bobby dan Kahiyang mendengarkan sambutan baik dari keluarga Solo maupun keluarga Medan. Intinya, keluarga Medan menyatakan kegembiraannya serta mengucap syukur pernikahan di Solo berjalan baik.

Rasa gembira, menurut Pandapotan, juga menyelimuti keluarga Medan karena hari itu Kahiyang Ayu sudah datang di rumah mertua dan Putri Presiden Jokowi resmi menjadi bagian keluarga besar Nasution.

Usai sambutan, Bobby dan Kahiyang Ayu disuguhi beberapa jenis makanan adat, seperti "Itak yang pakai santan" dan makanan lain. Acara haroan boru ditutup dengan mendengar kata pasu-pasu atau kata-kata yang mengandung restu yang disampaikan pimpinan sidang yang disebut Raja Panusunan.

Saksikan Video Berikut:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya