Kedinginan di Balai Kota, Ini yang Dilakukan Sandiaga

Sandiaga Uno mengaku kedinginan dalam ruang kerjanya di lantai dua Balai Kota Jakarta.

oleh Ika Defianti diperbarui 24 Nov 2017, 20:37 WIB
Wakil Gubernur terpilih DKI, Sandiaga Uno menunjukkan hasil kerja tim sinkronisasi seusai diserahkan di Jakarta, Jumat (13/10). Hasil kerja tim sinkronisasi yang dipimpin Sudirman Said itu dikerjakan selama masa transisi. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana bekerja sama dengan PT Azbil Berca Indonesia untuk membuat sistem yang dapat mengontrol penggunaan listrik. Hal itu dilakukan karena Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno ingin menghemat biaya listrik.

Sandiaga menuturkan, pemikiran ini tercetus saat dia kedinginan dalam ruang kerjanya di lantai dua Balai Kota Jakarta. Suhu pada alat pendingin ruangan itu tidak dapat disesuaikan, karena menggunakan sistem otomatis.

"Pengalaman saya waktu masuk ke Balkot 16 Oktober, di hari kedua saya merasa kedinginan sekali karena AC-nya dingin," kata Sandiaga di Balai Kota Jakarta, Jumat (24/11/2017).

Oleh karena itu, Sandiaga menghubungi PT Azbil Berca Indonesia sekaligus untuk mengaudit penggunaan energi di tempatnya bekerja. 

Perusahaan tersebut mengklaim dapat menghemat penggunaan energi listrik sekitar 20-30 persen.

Presiden Direktur PT Azbil Berca Indonesia Mombang Sihite menyatakan alat penghemat energi yang diinginkan Pemprov DKI Jakarta dapat menentukan jumlah kebutuhan energi secara otomatis.

Dia mencontohkan, seperti AC yang terpasang, dapat meningkatkan ataupun menurunkan suhu ruangan secara otomatis tergantung jumlah orang yang ada di ruangan. Sehingga, lanjut dia, kejadian seperti yang dialami Sandiaga Uno tidak terjadi lagi.

"Misalnya saja AC, kalau AC dari sentral dan ditentukan suhu tertentu, maka dia akan berubah sesuai dengan jumlah orangnya. Dengan sistem ini suhu akan meningkatkan dan menurunkan secara otomatis sesuai jumlah orang di ruangan," jelas Mombang.


Sedang Jadi Sorotan

Pemerintahan Anies Baswedan-Sandiaga Uno memang sedang menjadi sorotan lantaran Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2018 DKI. Pemprov mengajukan angka Rp 77,1 triliun.

Nilai yang diajukan lebih besar dari APBD 2017 DKI yang jumlahnya Rp 71,89 triliun. Selisih APBD 2017 dan RAPBD 2018 hanya Rp 6 triliun. Namun, ada pos-pos yang dinilai mendapat anggaran terlampau besar.

Sebut saja anggaran kolam ikan DPRD DKI yang dianggarkan sebesar Rp 620,7 juta. Kolam asimetris berukuran sekitar 8x4 meter itu akan direnovasi dan diperdalam. Juga akan diisi dengan ikan koi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya