Liputan6.com, Sinai - Jumlah korban tewas teror bom dan serangan bersenjata yang terjadi di Masjid Al Rawdah, Markaz Bir El-Abd, Kota El-Arish, Sinai Utara, Mesir terus bertambah. Hingga saat ini, jumlah korban tewas mencapai 235 orang.
Dilansir dari laman BBC, Sabtu (25/11/2017), menanggapi insiden berdarah ini, Presiden Mesir Abdul Fattah Al-Sisi berjanji mengupas tuntas kasus penyerangan semaksimal mungkin.
Serangan bom ini sendiri terjadi saat umat Muslim Mesir tengah menjalankan ibadah salat Jumat pada 24 November 2017.
Baca Juga
Advertisement
Belum ada kelompok yang mengklaim dan bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan ratusan nyawa tersebut.
Pasukan keamanan Mesir sendiri telah memerangi kelompok radikal dan militan yang berafiliasi dengan ISIS di Semenanjung Sinai.
"Negara akan terus berupaya untuk memerangi tindakkan terorisme," ujar Presiden Al-Sisi dalam sebuah pidato di televisi beberapa jam pascaserangan teror.
"Angkatan bersenjata dan polisi Mesir akan membalas segala perbuatan yang mereka lakukan. Kami juga akan terus berupaya untuk menjaga tingkat keamanan dan stabilitas semaksimal mungkin," ucapnya.
Tak Ada Korban WNI
Kedutaan Besar RI di Kairo menyatakan tidak ada WNI yang menjadi korban atas serangan bom di Sinai, Mesir, pada Jumat, 24 November 2017 waktu setempat.
Bom yang diketahui berjenis Improvised Explosive Device (IED) itu dilancarkan oleh kelompok teroris yang tidak dikenal. Bom itu meledak di samping Masjid Ar-Raudhah, Markaz Bir El-Abd, Kota El-Arish, Sinai Utara, Mesir.
IED tersebut diledakkan pada saat pelaksanaan salat Jumat. Kelompok teroris juga diketahui menembaki para jemaah pascaledakan.
Duta Besar RI untuk Mesir Helmy Fauzi mengatakan, dalam serangan tersebut tak ada WNI yang menjadi korban.
"Berdasarkan pemantuan KBRI Kairo dan pelacakan melalui sumber keamanan Mesir sejauh ini diperoleh informasi tak ada WNI yang menjadi korban serangan tersebut," demikian dikatakan Dubes Helmy Fauzi, seperti dikutip dari rilis resmi KBRI Kairo yang diterima Liputan6.com.
Dubes RI Mesir juga menegaskan tak ada warga Indonesia yang tinggal di Kota El-Arish, wilayah kejadian ledakan.
Sementara itu, pelaku serangan tersebut berhasil melarikan diri dan sedang dalam pengejaran.
Advertisement