Menaker Perluas Akses Masyarakat ke Pelatihan Balai Latihan Kerja

Akses Masyarakat Terhadap Balai Latihan Kerja Terus Diperluas

oleh Cahyu diperbarui 25 Nov 2017, 13:28 WIB
Akses Masyarakat Terhadap Balai Latihan Kerja Terus Diperluas

Liputan6.com, Lombok Timur Menteri Ketenagakerjaan, M. Hanif Dhakiri, menyatakan bahwa salah satu upaya meningkatkan skill angkatan kerja adalah memperluas akses masyarakat ke pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK). Hal tersebut disampaikannya saat mengunjungi BLK Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Jumat (24/11/2017).

“Akses (bagi masyarakat) terhadap BLK harus diperluas, terutama untuk angkatan kerja lulusan SD dan SMP,” ujar Hanif.

Menurutnya, peningkatan keterampilan pekerja lulusan SD – SMP harus mendapat perhatian serius, karena angkatan kerja lulusan SD – SMP mencapai 60 persen dari total angkatan kerja saat ini yang jumlahnya mencapai sekitar 113 juta orang.

Salah satu langkah memperluas akses BLK, Hanid sudah menghapus aturan yang mensyaratkan peserta pelatihan di BLK minimal lulusan sekolah menengah atas sejak dua tahun lalu.

Ia juga menyatakan bahwa jenis pelatihan yang diberikan di BLK harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan pasar kerja, sehingga setelah mengikuti pelatihan pekerja akan terserap industri. Untuk itu, Kementerian Ketenagakerjaan mengembangkan Program Reorientasi, Revitalisasi, dan re-branding (3R) untuk pengembangan BLK. 

Reorientasi yang dimaksud adalah BLK hanya mengembangkan beberapa jurusan yang memang betul-betul dibutuhkan pasar kerja. Revitalisasi dimaksudkan dengan memperbaiki kurikulum dan alat pelatihan yang mutakhir. Sementara itu, rebranding dimaksudkan untuk mengubah citra BLK menjadi lembaga pelatihan yang mampu menciptakan pekerja berkompeten.

Untuk menyukseskan program 3R, dilakukan penyusunan kurikulum dan instruktur melibatkan profesional dari kalangan industri. Pada penghujung pelatihan, peserta juga harus mengikuti uji kompetensi.

Dalam perbincangannya dengan siswa BLK Lombok Timur, Hanif memberikan motivasi agar mereka serius dalam mengikuti pelatihan, sehingga menguasai skill tertentu.

"Dengan skill, kalian akan memiliki daya saing yang akan mempermudah memasuki dunia kerja,” ucap Hanif, sambil mencicipi roti hasil kreasi siswa kitchen room BLK.

BLK Lombok Timur merupakan BLK dibawah Kementrian Ketenagakerjaan yang khusus mengembangkan pelatihan sektor pariwisata. Menurut Kepala BLK Lombok Timur, Sirman, saat ini di BLKnya sedang melatih 364 siswa. Mereka terdiri dari jurusan housekeeping sebanyak 55 siswa, guide 37 siswa, bakery 37 siswa, waiter 132 siswa, dan cooking sebanyak 103 siswa.

Selama dua tahun berdiri, BLK Lombok Timur sebanyak 1.257 siswa di angkatan pertama mengikuti PBK pariwisata tahun anggaran 2017.

"Sebanyak 628 siswa mengikuti program kapal pesiar dan 629 program perhotelan, " kata Sirman.

Menurutnya, siswa program kapal pesiar dilatih oleh instruktur kapal pesiar Royal Caribbean Cruises Ltd dan setelah lulus langsung dipekerjakan. Sementara itu, untuk program perhotelan mereka telah memiliki kerja sama dengan HRD seluruh hotel di NTB dalam sebuah Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan Industri Daerah (FKLPID).

"Tahun 2018, kami targetkan 640 kapal pesiar dan 560 perhotelan. Jadi total selama dua angkatan (1257 dan 1200) sebanyak 2457 siswa, " ujar Sirman.

 

 

(*)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya