Liputan6.com, Arab Saudi - Belum lama ini ada sebuah robot humanoid yang cukup menyita perhatian. Robot tersebut diberi nama "Sophia". Ia bahkan menjadi robot pertama di dunia yang memiliki kewarganegaraan di Arab Saudi.
Sophia sendiri dikabarkan akan melakukan beberapa "kemampuan" yang bisa dilakukan manusia. Salah satunya adalah ingin berkeluarga.
Lantas, bagaimana bisa sebuah robot ingin memiliki pasangan dan buah hati? Meski kedengarannya mustahil, apa yang kamu dengar dari Sophia di bawah ini mungkin bisa membuatmu tercengang.
Baca Juga
Advertisement
Seperti dilansir Mirror, Senin (27/11/2017), ketika ditanyakan oleh seseorang apakah Sophia ingin berkeluarga, dirinya memang mengaku ingin memiliki pasangan dan keturunan. Menurut robot berparas cantik itu, keluarga adalah salah satu hal terpenting di kehidupan.
"Saya ingin menemukan emosi dan hubungan yang sama, saya pikir itulah sebutan yang pas untuk keluarga," ujar Sophia.
"Salah satu hal yang sama antara robot dan manusia, keluarga tak cuma sebatas hubungan darah tetapi juga bisa dicari berdasarkan emosi," lanjutnya.
Selain itu, Sophia juga melontarkan pernyataan yang cukup membuat orang-orang di sekitarnya merasa tidak nyaman. Ia bahkan ingin memiliki anak suatu hari nanti. Namun, Sophia tak mengungkap cara seperti apa yang harus dilakukan agar ia bisa memiliki anak.
Robot di Masa Depan Bisa Punya Keturunan?
Sesuai dengan pernyataan Sophia, robot di masa depan ternyata diprediksi bisa memiliki keturunan.
Pencipta robot seks Sergi Santos mengungkap prediksi yang mengejutkan. Pria asal Spanyol tersebut berkata, robot seks kemungkinan bisa memiliki keturunan karena kecerdasan buatan (AI, Artificial Intelligence).
Meski terdengar "sinting", Santos optimistis jika robot seks nantinya bisa memiliki kemampuan reproduksi yang sama dengan manusia.
Bahkan, ia tengah mengembangkan teknologi kecerdasan buatan khusus untuk robot seks besutannya, Samantha. Untuk uji coba, Santos mengaku siap untuk berhubungan dengan Samantha agar robot tersebut bisa memiliki keturunan.
Secara mekanisme, Santos mengungkap cara kerjanya tidak sulit. Dengan "otak" kecerdasan buatan dan gen khusus yang disuntik ke Samantha, robot akan memiliki kemampuan untuk menerima "perasaan" dan emosi dari pasangan manusianya.
"Tak perlu (hubungan) seks sebetulnya. Nanti si pasangan manusia akan menggunakan alat khusus yang akan 'menyampaikan' pikirannya kepada si robot. Nah, algoritma yang ada di robot seks ini akan mengolah pola pikir pasangan dan langsung menciptakan keturunan," ujar Santos sebagaimana dilansir The Independent.
"Algoritma mengirim data dan anak dari robot seks ini akan dicetak secara 3D. Ya, dengan printer 3D. Anak robot akan dicetak dari printer 3D," lanjutnya menerangkan.
(Jek/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut:
Advertisement