Abu Gunung Agung Menyebar, BPBD Imbau Warga Gunakan Masker

Di Besakih, abu vulkanik Gunung Agung cukup tebal. Namun di titik lain masih tipis.

oleh Dewi Divianta diperbarui 26 Nov 2017, 12:10 WIB
Gunung Agung. (Liputan6.com/Dewi Divianta)

Liputan6.com, Karangasem - Gunung Agung meletus mengeluarkan abu tebal setinggi 3.000 meter. Lava juga keluar memenuhi kawah gunung setinggi 3.142 mdpl tersebut. Hujan abu dirasakan oleh warga di beberapa titik.

Di Besakih, abu vulkanik Gunung Agung cukup tebal. Namun di titik lain masih tipis. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tak mau ambil risiko terhadap kesehatan warga.

Kepala BPBD Provinsi Bali Dewa Made Indra menyatakan, telah membagikan ribuan masker kepada warga. Masyarakat yang menjadi sasaran utamanya adalah yang berada di zona terdampak abu vulkanik Gunung Agung.

‎"Polri, BPBD, Dinas Kesehatan, PMI dan lainnya sedang membagikan masker kepada masyarakat. Jumlahnya belum bisa dihitung karena sedang berjalan‎," kata Indra, Minggu (26/11/2017).

Ia melanjutkan, pembagian ribuan masker itu dilakukan di beberapa titik seperti ‎di Kecamatan Rendang, Kecamatan Selat, Kecamatan Karangasem, Kecamatan Bebandem, dan Kecamatan Kubu.

‎Indra mengimbau masyarakat menggunakan masker yang telah dibagikan, utamanya jika ke luar rumah, terutama di wilayah yang terdampak abu vulkanik.

"Karena abu vulkanik berbahaya bagi kesehatan. Masker dengan mudah dapat diperoleh di mana-mana. Yang terpenting adalah kesadaran akan pentingnya masker bagi kesehatan, terutama sistem pernapasan kita‎," ujarnya.

 


Tinggi Kolom Abu Capai 2.000 Meter

 

Gunung Agung terus mengalami erupsi sejak erupsi freatik pertama pada Sabtu (25 November 2017) pukul 17:30 WITA. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, erupsi terakhir terjadi Minggu (26/11/2017).

Peristiwa itu berlangsung pada pukul 05.05 WITA. Sutopo mengungkapkan, tinggi kolom abu kelabu gelap bertekanan sedang mencapai 2.000 meter. Selanjutnya, ketinggian mencapai 3.000 meter pada pukul 05.45 WITA.

"Analisis sebaran abu vulkanik dari satelit Himawari BMKG menunjukkan bahwa sebaran abu mengarah ke Timur hingga Tenggara menuju ke daerah Lombok," kata Sutopo dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/11/2017).

Ia menjelaskan, sifat dan arah sebaran abu vulkanik tergantung dari arah angin. Hujan abu dilaporkan terjadi di beberapa tempat seperti di Desa Duda Utara, Desa Duda Timur, Desa Pempetan, Desa Besakih, Desa Sideman, Desa Tirta Abang, Desa Sebudi, Desa Amerta Bhuana di Klungkung.

Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana dan Geologi (PVMBG) menaikkan peringatan penerbangan dari Orange menjadi Red.

Status Gunung Agung sendiri masih Siaga (level 3). Sutopo mengatakan, masyarakat direkomendasikan berada di luar radius 6-7,5 km dari puncak kawah.

"Masyarakat yang masih ada di dalam radius berbahaya segera mengungsi dengan tertib," ujar Sutopo

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya