Liputan6.com, Karangasem - Gunung Agung yang meletus sejak Minggu pagi tadi membuat langit Karangasem gelap tertutup abu vulkanik.
Data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebut, abu vulkanik tingginya 2.500 hingga 3.000 meter atau lebih tinggi daripada saat meletus 21 November 2017 lalu.
Advertisement
Pantuan Liputan6.com dari Desa Pakraman Selat, Karangasem Bali, langit terlihat seperti mendung dan menutupi sinar matahari. Bau belerang tercium jelas.
Di sekitar Desa Pakraman Selat, seperti Desa Amertha Buana, Desa Sebudi, Desa Presana, beberapa kendaraan dan tanaman terlihat ditutupi debu vulkanik Gunung Agung.
"Iya dari kemarin memang sempat hujan debu. Kecil, tapi banyak," ucap Nyoman Bundeh salah satu warga, Minggu (26/11/2017).
Dia tak membantah memang sempat ada bau belerang usai letusan kemarin malam. Bahkan dirinya menyebut seperti bau tabung gas.
"Ya semalam cium bau (belerang). Tak kirain bau tabung gas bocor," pungkas Nyoman.
Abu Vulkanik Terbang ke Lombok
Abu vulkanik Gunung Agung juga sudah mengarah ke Lombok, Nusa Tenggara Barat. Hal ini membuat warga panik. Mereka pun melarang anggota keluarga untuk keluar rumah bila tidak ada keperluan yang sangat mendesak.
"Informasinya kami dengar debunya mengarah ke sini (Lombok). Jadi, sementara kami khawatir berpergian. Anak dan istri saya juga saya larang ke mana-mana," ujar Samsul Qomar, Warga Pemenang, Lombok Utara, Minggu (26/11/2017).
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB, Muhammad Rum membenarkan bahwa debu letusan Gunung Agung sudah mulai mengarah ke Lombok.
Dia mengatakan, ketinggian sebaran debu vulkanik pada pukul 06.20 Wita diprediksi mencapai sekitar 3.000 hingga 4.000 meter dari puncak Gunung Agung. Pergerakan semburan menuju ke arah tenggara dengan kecepatan 18 Kilometer (Km) per jam.
Meski demikian, dia meminta warga Lombok tidak panik dan tetap waspada. BPBD juga mengimbau agar warga tetap menggunakan masker jika berada di luar.
"Iya, kita waspadai, sudah ada sedikit debunya yang masuk ke ujung Kabupaten Lombok Utara. Kami imbau kepada warga, jangan keluar rumah jika tidak penting dan pastikan memakai masker jika berada di luar rumah," kata Rum.
Sementara itu, aktivitas penerbangan di Bandara Lombok International Airport (LIA) masih beroperasi secara normal dan belum ada pengalihan penerbangan atau penutupan bandara, meskipun debu vulkanik telah memasuki wilayah udara Lombok.
Saksikan vidio pilihan di bawah ini:
Advertisement