Perempuan Muda Jadi Otak Pembunuhan Berantai di Jambi

Dari tiga korban pembunuhan, satu jasad anak laki-laki berumur empat tahun belum ditemukan.

oleh Bangun Santoso diperbarui 26 Nov 2017, 20:31 WIB
Polisi olah TKP penemuan dua jasad misterius di kebun sawit. (Dok: Polres Tebo/Bangun Santoso)

Liputan6.com, Jambi - Kasus temuan dua jasad membusuk di kebun sawit yang berlokasi di Desa Kandang, Kecamatan Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi pada 6 November 2017 lalu akhirnya terungkap. Polisi memastikan jasad tersebut adalah korban pembunuhan.

Dari pengembangan kasus tersebut, seorang perempuan muda berinisial WL, berumur 25 tahun diduga kuat menjadi otak pembunuhan. Bahkan dari pemeriksaan awal, WL mengaku tidak hanya membunuh dua orang saja, namun ada satu korban lain yang masih dicari jasadnya.

Kapolres Tebo, AKBP Budi Rachmat melalui Kasat Reskrim AKP Maruli mengatakan, WL ditangkap di lokasi persembunyiannya di suatu daerah di Provinsi Sumatera Utara pada Kamis, 24 November 2017. WL diketahui sebagai otak pembunuhan sadis tersebut. Sementara polisi masih memburu dua orang lain yang diduga kuat sebagai eksekutor pembunuhan tersebut.

Dari tiga korban pembunuhan itu, masih ada satu jasad yang belum ditemukan yakni korban bernama Niconius Iraldo Simbolon, anak dari korban bernama Dona Sitorus.

"Dari hasil pengembangan kasus ini ada tiga orang yang dicurigai sebagai pelaku. Salah satunya WL ini. Keterlibatannya masih didalami serta mencari tahu keberadaan pelaku lain," ujar Maruli di Muaratebo, ibu kota Kabupaten Tebo, Sabtu, 25 November 2017.

Dia mengatakan, dari pengakuan awal, WL nekat merencanakan pembunuhan itu karena didasari dendam. Kepada polisi ia mengaku kerap dikasari oleh korban Dona yang merupakan istri dari salah satu petinggi perusahaan perkebunan tempatnya bekerja.

"Katanya korban kerap berkata kasar dan menyebabkan pelaku sakit hati," ucap Maruli.

 

 


Ditemukan Jadi Tengkorak

WL (muka tertutup garis hitam) perempuan berumur 25 tahun diduga kuat menjadi otak pembunuhan tiga orang di Kabupaten Tebo. (Foto: Dok Polres Tebo/B Santoso)

Kasus ini terungkap bermula saat seorang warga Desa Kandang, Kecamatan Tebo Tengah, Kabupaten Tebo bernama M Situmorang, blusukan untuk memanen sawit di sebuah perusahaan perkebunan sawit tempatnya bekerja pada 6 November 2017 lalu. Saat itu, Sitomorang mendapati dua sosok mayat yang sudah rusak dan sudah menjadi tengkorak. Warga pun heboh.

Beberapa hari sebelumnya, warga digegerkan dengan hilangnya tiga orang warga Desa Kandang. Mereka adalah Dona Sitorus (30) dan anaknya yang berumur empat tahun bernama Niconius Iraldo Simbolon serta seorang perempuan bernama Ita Susanti (44). Hilangnya tiga orang itu sudah dilaporkan ke aparat kepolisian setempat.

Menurut Kapolres Tebo, AKBP Budi Rachmat, dilihat dari kondisi jasad, diduga sudah meninggal beberapa hari setelah ditemukan. Penyebabnya diduga akibat kekerasan yang diindikasikan dari adanya bekas luka pada dua jasad tersebut.

"Ini terus kami kembangkan dan menunggu hasil visum untuk mengetahui identitasnya. Apakah jasad itu benar warga Desa Kandang yang dilaporkan hilang atau bukan," ujar Budi usai penemuan dua jasad tersebut.

Kecamatan Tebo Tengah di Kabupaten Tebo merupakan salah satu kawasan perkebunan sawit di daerah itu. Hampir di sepanjang kawasannya berdiri ribuan tanaman kelapa sawit milik warga maupun sejumlah perusahaan. Tiga orang yang hilang itu adalah warga sekaligus para pekerja di salah satu perusahaan perkebunan sawit di Kecamatan Tebo Tengah.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya