Gerindra: Jokowi Belum Aman di Pilpres 2019

Dia menjelaskan, program kerakyatan presiden harusnya membuat Jokowi mengamankan posisinya.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 27 Nov 2017, 07:23 WIB
Pertemuan kedua ini tak lepas dari makin gencarnya ajakan demo menuntut penegakan hukum penistaan agama.

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, terkejut dengan hasil survei Poltracking Indonesia. Survei itu menunjukkan perolehan 53 persen untuk Presiden Joko Widodo atau Jokowi jika pilpres digelar saat ini.

"Kami kaget, semua sudah dilakukan Presiden, tapi hanya menguasai 53 persen. Menurut saya angka itu belum cukup aman dalam situasi politik yang naik turun seperti ini," kata dia dalam diskusi di Hotel Saripan Pacific, Jakarta Pusat, Minggu (26/11/2017).

Dia menjelaskan, program kerakyatan presiden harusnya membuat Jokowi mengamankan posisinya. Misalnya, dari struktur APBN yang lebih dari Rp 100 triliun yang dianggarkan untuk dana desa atau peningkatan membantu keluarga prasejahtera dari 4 juta sampai 12 juta keluarga, atau Kartu Indonesia Pintar (KIP).

"Satu sisi ini membantu rakyat, tapi sisi lain meningkatkan citra positif Presiden petahana yang bisa saja itu digunakan sebagai kampanye, itu Presiden yang menginisiasi sehingga citranya bisa naik," ujar dia.

Hasil survei Poltracking Indonesia menunjukkan, Jokowi bertengger di angka 53,2 persen, sementara Prabowo mendulang angka 33,0 persen. Direktur Eksekuitif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda, mengatakan, ada gap dari undecided voters hampir mencapai 20 persen untuk head to head ini.

"Ini artinya, peluang head to head besar, karena hanya mereka yang mendapat hasil persentase dua digit," ujar dia di lokasi yang sama.

Survei ini dilakukan pada periode 8-15 November 2017, memiliki sample 2.400 responden, dengan metode stratified multistage random sampling. Margin of error diketahui kurang lebih 2 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen.


Gerindra Usung Prabowo

Ahmad Muzani menyatakan partainya akan mencalonkan kembali ketua umum mereka, Prabowo Subianto, sebagai calon presiden di Pemilihan Presiden 2019.

Hal tersebut disampaikan Muzani usai acara makan malam dengan Prabowo sekaligus acara pertemuan dengan para relawan Roemah Djoeang dan pasangan calon Anies Baswedan-Sandiaga Uno di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara IV No 17, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin, 9 Januari 2017.

"Sekali lagi, tentang calon presiden, insyaallah kami akan kembali mencalonkan beliau (Prabowo Subianto) sebagai presiden, calon presiden 2019," tegas Muzani.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon juga sempat menyatakan mayoritas kader Gerindra menginginkan Ketua Umum DPP Gerindra, Prabowo Subianto, kembali maju sebagai calon presiden pada Pemilihan Presiden 2019.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya