Hong Kong - Perjuangan ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, terpaksa puas menjadi runner up setelah takluk 21-14, 16-21, 15-21 dari pasangan China, Chen Qingchen/Jia Yifan, pada laga final di Hong Kong Coliseum, Minggu (26/11/2017).
Baca Juga
Advertisement
Selepas pertandingan, Greysia mengaku tetap mensyukuri hasil yang diraih pada Hong Kong Terbuka. Namun, kedua pemain juga mengaku mendapat banyak pelajaran berharga, terutama kekalahan pada partai final.
“Kami tetap harus melihat apa yang perlu dievaluasi dari penampilan kami. Memang dari awal kami tidak hanya mengharapkan mukjizat datang, tapi memang kami tahu kami harus berusaha dulu agar mukjizat itu datang," kata Greysia, seperti dilansir situs PBSI.
"Di partai final kami berusaha menekan dan merebut gim pertama. Tapi pada gim kedua mereka benar-benar mengubah strategi. Khususnya dengan semua rangkaian pertandingan dari awal hingga hari ini kami ambil positifnya, tapi kekurangan kami tetap harus disempurnakan, agar menjadi kekuatan kami,” imbuh Greysia.
Greysia/Apriyani memenangi gim pertama dengan keunggulan lebar, namun gagal mempertahankan konsistensi pada dua gim berikutnya.
“Banyak pelajaran yang saya ambil dari pertandingan final ini. Terutama gim kedua dan ketiga. Dari awal Apri yang terus diincar, jadi Apri sudah kena duluan. Jadi saya tidak yakin dengan pukulan sendiri,” kata Apriyani.
“Tapi tidak apa-apa. Saya, Koh Didi (Eng Hian) dan Mas Chafidz (Yusuf) akan memberikan kesempatan buat Apri berkembang dulu. Kami mau juara, tapi kalau memang ini belum saatnya, berarti ada sesuatu yang harus diambil dari sini. Ke depan kami tidak boleh lengah. Kalau mau juara ya kami harus bisa lebih konsisten dari ini dan tidak boleh lengah,” timpal Greysia.
Laga final ini merupakan pertemuan kedua Greysia/Apriyani dan Chen/Jia. Sebelumnya pada Prancis Terbuka Super Series 2017, Greysia/Apriyani menang 21-5 dan 21-10 atas Chen/Jia.
“Kalau di Prancis kelihatannya mereka masih bingung. Ya setiap habis pertandingan kami semua belajar, mereka juga belajar. Jadi otomatis kami tahu kelemahan mereka, mereka juga tahu kelemahan kami. Sekarang sudah ada video. Ya sekarang kami tidak boleh santai-santai. Karena skill semua sudah sama, fisik sudah sama. Jadi saya mau tekankan sama Apri untuk jangan kendur, saya juga tetap harus ada keyakinan dan tidak boleh kendur juga,” jelas Greysia.
Dengan hasil ini, Greysia Polii/Apriyani Rahayu belum berhasil menambah koleksi gelar super series. Mereka baru mengantongi satu titel super series hasil kemenangan di Prancis Terbuka.