Santri Iseng Main Api, Pesantren Darunnajah Bogor Terbakar

Sepuluh ruangan Pondok Pesantren Darunnajah di Kampung Cipining, Desa Argapura, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, terbakar.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 27 Nov 2017, 02:04 WIB
Ilustrasi Kebakaran (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Bogor - Sepuluh ruangan Pondok Pesantren Darunnajah di Kampung Cipining, Desa Argapura, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, kebakaran, Minggu 26 November 2017 sekitar pukul 16.30 WIB.

Kebakaran diduga dipicu ulah iseng santri yang main bakar-bakaran di dalam salah satu ruang kelas.

Beruntung tak ada korban jiwa maupun luka dalam peristiwa ini. Namun, kerugian materil akibat kebakaran yang menghanguskan bangunan ponpes ini diperkirakan mencapai lebih dari Rp 1 miliar.

"Api padam 1,5 jam kemudian," ujar Camat Cigudeg Asep Sajidin, saat dikonfirmasi.

Kebakaran berawal dari keisengan seorang santri menyulut api di ruang kelas VI sekolah dasar milik ponpes pimpinan KH Jamhari Abdul Jalal, sekitar pukul 16.00 WIB.

"Entah lagi bakar apa di dalam ruang kelas itu. Tiba-tiba ada bahan yang terbakar, terus membesar," ujar Asep.

Santri tersebut sempat memadamkan api dengan selimut basah. Kemudian meninggalkan begitu saja tanpa memastikan api benar-benar sudah padam.

"Dikira api sudah padam, ternyata masih nyala," kata Asep.

Api kemudian dengan cepat membakar ruang kelas tersebut dan terus menjalar hingga membakar 9 ruangan lainnya, yakni 4 ruang kelas, 4 ruangan guru, dan 1 ruangan staf.

"Ada 10 ruangan yang terbakar," sebut Asep.

Sejumlah santri pun dibuat panik. Sementara beberapa guru yang ada di pesantren tersebut berupaya memadamkan api dengan alat seadanya.

Satu unit mobil pemadam kebakaran dari Leuwiliang diterjunkan untuk memadamkan api.


Dipindah

Asep menyatakan, pihak pesantren masih memiliki asrama lain untuk menampung sebanyak 96 orang santri laki-laki yang beraktifitas pada lima ruangan yang terbakar itu.

Terkait kejadian ini, pihak kecamatan akan mendorong Pemerintah Kabupaten Bogor mencari solusi agar aktivitas belajar mengajar para santri tidak terganggu.

"Jumlahnya sangat banyak. Sekitar 1.000 lebih. Ini yang akan kami bantu supaya mereka tidak terganggu belajarnya," pungkas Asep. 

Saksikan vidio pilihan di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya